NASA memang dikenal akan misinya tentang penelitian luar angkasa selama 61 tahun. Salah satu misinya paling terkenal adalah proyek Appolo yang sukses mendaratkan manusia ke bulan. Lantas apakah misi NASA kali ini berhasil memerangi wabah korona?
"Selama lebih dari 61 tahun, NASA telah mengatasi berbagai tantangan unik. Sekarang, kami sedang mencari cara untuk meningkatkan keahlian dan kemampuannya untuk membantu bangsa ini menghadapi tantangan virus korona yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata pejabat NASA seperti dilansir dari Space.
"Kami akan memanfaatkan kekuatan otak dan kreativitas tenaga kerja." lanjutnya.
NASA mengumumkan proyek ini melalui platform online, di mana karyawannya dapat menyumbangkan ide-ide tentang bagaimana mangatasi penyebaran virus korona secara global pada Rabu (01/04). Platform itu adalah crowdsourcing atau NASA@WORK, yang merupakan laman internal tempat karyawan NASA tentang mendiskusikan gagasan dan membuat solusi bersama.
"Saya telah mendengar dari karyawan di seluruh agensi yang ingin membantu bangsa memerangi COVID-19. Pernyataan ini mencontohkan semangat yang dapat dilakukan orang-orang NASA dan kesediaan kami untuk mengambil tantangan apa pun," kata Administrator NASA Jim Bridenstine.
"Ketika negara bersatu untuk menghadapi krisis ini, kita harus melihat setiap kesempatan bagi NASA untuk membantu dan meningkatkan kontribusi kita pada respons Amerika," lanjutnya.
NASA telah bekerja bersama pemerintahan yang berada di Gedung Putih dan lembaga pemerintah lainnya. NASA mengidentifikasi terkait tiga bidang untuk mencegah penyebaran virus korona, di antaranya alat pelindung diri, ventilator, dan meramalkan penyebaran serta dampak virus korona.
NASA juga telah membuat personal protective equipment (PPE) untuk mengembangkan peralatan pelindung pribadi seperti masker, respirator, dan sarung tangan, supaya memudahkan petugas medis.
"Harus adanya pendekatan baru untuk mensterilkan atau menggunakan kembali alat pelindung diri, yang berguna untuk rumah sakit yang kekurangan alat pelindung" ujar Bridenstine.
Untuk membantu mengatasi kekurangan alat ventilasi yang dibutuhkan pasien COVID-19 bernafas, NASA membutuhkan ide untuk desain ventilator sederhana dan inovatif yang dapat dibuat dengan cepat dan dikirim ke rumah sakit yang membutuhkannya.
Meramalkan penyebaran sebagai cara untuk memonitor virus korona dan memperkirakan di mana dan kapan ia akan menyebar. Dengan memanfaatkan data satelit NASA dan sumber-sumber informasi lainnya, NASA berharap dapat mengekang penyebaran virus dan memperkirakan daerah mana yang paling terkena dampak. Ini dapat dilakukan dengan bantuan super komputer, yakni kecerdasan buatan dan kemampuan analisis data lainnya.
"Saya menanti-nanti untuk melihat ide seperti apa yang akan kami terima dan bagaimana mereka dapat mendorong kontribusi tambahan yang bermakna pada tanggapan COVID-19," kata Bridenstine.
Sebelumnya, NASA juga telah menyumbangkan sumber daya komputer supernya kepada para peneliti yang mempelajari vaksin dan perawatan untuk COVID-19.