Salah satu pegiat UMKM lokal yang terus beradaptasi di tengah pandemi adalah Nadya Amatullah Nizar, pemilik usaha fesyen muslim, Nadjani Indonesia. Mulanya ia mendirikan distro (distribution outlet, industri pakaian yang dibuat sendiri). Tiga tahun kemudian Nadjani didirikan dan menampilkan aneka khas produknya, seperti motif abstrak beraneka desain dan warna.
Sayangnya saat ini, pemilik Nadjani, Nadya Amatullah Nizar, mengungkapkan pandemi memukul keras usahanya. Penjualan Nadjani secara keseluruhan mengalami penurunan hingga 30 persen.
“PSBB menyebabkan toko offline kami terpaksa tutup. Melihat pergeseran kebutuhan dan perilaku konsumen, saya dan tim mulai memikirkan inovasi produk agar dapat meningkatkan penjualan,” terang Nadya dalam press kit, Tokopedia Dorong Digitalisasi UMKM Lokal di New Normal.
Masker dan Pemilik Nadjani, Nadya (Dok. Tokopedia)
Supaya usahanya selalu berjalan dengan mulus, tim melakukan inovasi baru, seperti masker, mukena, dan celemek. Nadjani juga telah memikirkan inovasi apa yang ingin dibuat selama new normal.
“Kami akhirnya memberanikan diri merombak koleksi Ramadan yang sudah jadi, namun kurang laku, dan menjadikannya produk yang lebih dibutuhkan masyarakat, seperti masker kain, mukena dan celemek,” tambahnya.
Nantinya penjualan masker kain, seluruhnya akan didonasikan bagi yang membutuhkan. Nadya juga memberikan masker itu bagi masyarakat yang membutuhkan. Masker yang dijual melalui market place dalam rangka donasi habis terjual 2000 masker dalam waktu 2 menit saja.
Semenjak Nadjani berjualan di market place omzetnya stabil kembali dan ini jadi titik terang bagi bisnisnya sekaligus 35 orang para pegawainya.
“Saya mendorong pegiat usaha lokal lain, khususnya di industri fesyen muslim, untuk terus berjuang di tengah normal baru ini, dengan terus berinovasi dan menciptakan peluang lewat kanal daring seperti Tokopedia,” ujar Nadya.
Nadya merasakan manfaat yang luar biasa dengan menjual barang di e-commerce. Keadaan saat ini dapat mengurangi stres, dan ia tak bisa membayangkan apa jadinya jika usahanya hanya berjualan di toko saja.
"Supaya laku kita harus rajin promosi barang online. Untuk menciptakan tren baru dan ada ciri khas dari brand itu. Bagimanapun brand juga penting dan harus tahu apa kebutuhan masyarakat," tutup Nadya.