ERA.id - Pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo dari jalur independen Bagyo Wahyono-FX Suparjo (Bajo) diprediksi masih akan tetap kesulitan mengalahkan pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.
"Meski saya tidak mengatakan peluang itu benar-benar tertutup, tapi jelas dalam banyak sisinya berat bagi pasangan Bajo," ujar Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor saat dihubungi, Rabu (19/8/2020).
Firman mengatakan, pasangan Bajo perlu lebih bekerja keras supaya bisa memenangkan kontestasi di Solo. Apalagi selama ini pasangan independen jarang bisa memenangkan Pemilu, sebabnya masyarakat masih lebih percaya dengan calon yang disodorkan oleh partai politik.
Menurut Firman, pasangan Bajo belum punya rekam jejak dan 'nilai jual'. Apalagi Solo adalah basis dari PDI Perjuangan. Belum lagi, calon yang dilawan pasangan Bajo adalah anak Presiden Joko Widodo.
"Untuk itu, kalangan independen butuh sesuatu yang extraordinary untuk dapat dijual, seperti misalnya kharisma, popularitas, kinerja atau kekuatan finansial sehingga mampu menarik perhatian massa dan akhirnya memilihnya," papar Firman.
Tantangan lain yang harus dibereskan oleh Pasangan Bajo adalah membangun simpul dukungan hingga ke pelosok kota. Simpul ini, menurut dia hanya bisa dibentuk ketika paslon independen punya daya tarik yang lebih besar daripada lawannya.
Lagipula, menurut Firman, gerakan calon independen tidak bisa hanya mengandalkan kekecewaan masyarakat terhadap praktik politik dinasti. Sebab, belum tentu sikap tersebut mewakili karakter masyarakat kota Solo yang cenderung patrimonial.
"Kalau tidak punya modal politik dan kerja-kerja yang extraordinary, maka hanya sebuah keajaiban yang mampu membalikan situasi," ucap Firman.
Untuk diketahui syarat dalam Pilkada Solo, pasangan calon independen harus mengantongi jumlah dukungan paling sedikit 8,5 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 421.999 yaitu 35.870 pendukung.
Sedangkan di sisi lain, Gibran-Teguh saat ini telah memborong dukungan dari PDI Perjuangan, Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Golkar, dan PSI. Sedangkan PKS yang punya jatah dukungan lima kursi hingga saat ini masih mencari penantang Gibran dengan mendekati parpol nonkursi DPRD Kota Solo.