Sedih, Keluarga Korban Kebakaran Pabrik Petasan Berderai Air Mata

| 27 Oct 2017 19:14
Sedih, Keluarga Korban Kebakaran Pabrik Petasan Berderai Air Mata
Keluarga Korban saat di temui oleh Kapolres Metro Tangerang Kota, Hari Kurniawan.

Posko ledakan pabrik petasan Kosambi masih dipenuhi petugas yang menanti keluarga korban. Mereka berkoordinasi dengan petugas yang berada di beberapa rumah sakit, seperti RSUD Tangerang, RS Mitra Husada dan RS Polri Kramat Jati, Jumat (27/10/2017) malam.

Kegiatan terhenti ketika seorang perempuan dan laki-laki datang di Posko Kebakaran Polres Metro Tangerang. Perempuan itu tampak lesu bahkan saat berjalan, tangannya seringkali digandeng laki-laki yang mendampinginya. 

"Saya mau lapor. Anak saya hilang," ujar laki-laki tersebut. Dua orang itu adalah ibu dan paman dari seorang korban bernama Asep Angga Gunawan yang hingga kini belum ditemukan.

Mereka berangkat dari Rangkas Bitung untuk mencari anggota keluarga mereka yang menjadi korban kebakaran di pabrik petasan tersebut, Kamis (26/10) pagi. Asep Angga Gunawan bekerja di pabrik itu selama 2 bulan sebagai mekanik. Dia bekerja di pabrik itu karena ajakan temannya.

"Terakhir, komunikasi kemarin sebelum kejadian menanyakan kabar," ungkap paman korban, Samsul, saat mendatangi posko kebakaran yang terletak di depan lokasi kebakaran maut.

Informasi tragedi kebakaran itu Samsul ketahui dari tayangan televisi. Begitu sadar lokasi kejadian merupakan tempat keponakannya bekerja, dia segera berangkat ke Jakarta bersama ibu kandung Asep, Sri Hartati, yang saat ini tinggal di Subang, Jawa Barat.

Di Posko tersebut, Sri Hartati lebih banyak diam. Tatapannya nanar, sesekali Sri menitikkan air mata. Ia memang jarang berkomunikasi dengan anaknya. Selama bekerja, Asep lebih dekat dengan pamannya.

Setelah menjelaskan mengenai anaknya yang belum diketahui kabarnya, Sri dan Samsul ditemui Kapolres Metro Tangerang Kota, Hari Kurniawan. Setelah berbincang, Kapolres mengutus anak buahnya untuk mengantar Sri dan Samsul ke rumah sakit yang menjadi rujukan bagi korban kebakaran.

"Tolong antarkan ke rumah sakit," ujar Hari kepada anak buahnya.

"Doakan ya supaya anak saya selamat dan bisa berkumpul lagi," tutup Sri sambil mengusap air mata. Ia lantas menumpang mobil kepolisian yang mengantarkannya ke rumah sakit tempat korban berada.

Tags :
Rekomendasi