"Memang aneh. Saya setuju kalau presiden agak jengkel. Sah-sah saja, kan beliau juga manusia, soal tuduhan isu PKI kan tidak beralasan sama sekali," ungkap Luhut di Kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (8/4/2018).
Luhut juga heran dengan anggapan orang yang meragukan nilai religius Jokowi dengan tuduhan PKI tersebut. Terlebih menyerangnya dengan masalah keislaman.
"Aneh juga, orang bilang bahwa meragukan keislaman Pak Joko Widodo, soal PKI aneh lagi, beliau baru berumur 3 tahun kok saat terjadinya peristiwa itu," kata politikus partai Golkar tersebut.
Luhut juga melihat bahwa isu itu sengaja digulirkan oleh segelintir orang untuk mencari peluang pada Pilpres 2019.
"Peluang keinginan itu hanya dimiliki oleh segelintir orang saja hari ini yang saya lihat. Saya nggak tahu perkembangan ke depan, karena saya pikir data-data semua yang kami punya dan kami lihat ke bawah juga tanya sana-sini," tuturnya.
Karenanya, Luhut berpendapat bahwa rakyat seharusnya tidak dibohongi dengan informasi yang belum terbukti kebenaranya. Kata Luhut, Jokowi adalah sosok yang berani bertanggung jawab dan ambil risiko dalam pemerintahan.
"Fakta bahwa semua (pembangunan) belum jadi bagus, ya memang baru tiga setengah tahun (Jokowi menjabat). Kita butuh waktu lagi untuk memperbaiki ini, dan itu sekarang sedang berjalan," imbuhnya.
Perlu diketahui, Presiden Jokowi menjawab semua tudingan atas isu miring yang kerap dialamatkan kepadanya. Menurut Jokowi semua isu tersebut tidak tepat dan tidak beradab.
"Banyak yang dari kita ingin melemahkan bangsa kita dengan cara-cara yang tidak beradab. Ngomongin isu antek asing, tuding-tuding ke saya. Jokowi itu antek asing, (isunya) gagal, hilang. Habis itu ganti lagi aseng (isunya) gagal lalu hilang," ucap Jokowi, Sabtu (7/4).