Ogah Disamakan dengan M Kece, Yahya Waloni: Beda Kelas Kawan, Saya Tak Pernah Hina Simbol Agama Lain..

| 26 Aug 2021 12:16
Ogah Disamakan dengan M Kece, Yahya Waloni: Beda Kelas Kawan, Saya Tak Pernah Hina Simbol Agama Lain..
Yahya Waloni. (Foto: Istimewa)

ERA.id - Pendakwah Yahya Waloni sempat jadi perbincangan dan trending topic di platform burung biru Twitter, kemarin. Hal itu menyusul ditangkapnya Muhammad Kece, YouTuber yang diduga melakukan penghinaan terhadap agama Islam oleh Bareskrim Polri, Rabu (25/8).

Setali tiga uang dengan Muhammad Kece, Yahya Waloni juga kerap jadi 'bulan-bulanan' netizen. Hal itu tak lain karena isi ceramahnya yang sering dianggap menghina agama Kristen, yang notabene keyakinannya sebelum memeluk agama Islam.

Baru-baru ini, Yahya Waloni kembali menjadi sorotan karena menanggapi aksi M Kece yang diduga menghina agama Islam. Ia pun tampak geram dengan statement Kece.

"Dua hari yang lalu, kita digemparkan dengan berita terkait penodaan penistaan agama Islam yang dilakukan sosok pribadi bernama Kece," ujar Ustaz Yahya, dalam video yang tayang di kanal YouTube Pembela Habaib, dikutip dari Makassar Terkini, Kamis (26/8/2021)

"Satu tahun yang lalu dia pernah menyinggung-nyinggung nama saya, tapi saya lihat orasinya, cara bicaranya tidak lebih dari orang kampung," tambah dia.

Selain mempertanyakan kedudukan M Kece di Kristen, Yahya Waloni juga meragukan status pendeta dan pemahaman tentang Kristologi Muhammad Kece. Ia lantas menilai M Kece sebagai provokator yang ingin mengadu domba antara umat Kristen dan Islam.

Yahya juga mengaku tak ingin disamakan dengan M Kece. Meski kerap dianggap meghina agama lain, Yahya menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menyinggung fisik Tuhan dalam agama Kristen.

Pendakwah asal Manado itu juga menanggapi soal anggapan publik yang menilai dirinya juga kerap menistakan agama lain. Menurutnya, ia sama sekali tak pernah menyinggung soal simbol-simbol agama lain.

“Ada yang bilang Yahya Waloni juga nistakan agama. Hai kawan, beda kelas. Kami tahu etika beragama. Kami menyindir hanya ajarannya, kami tidak pernah menyinggung, menyentuh simbol-simbol yang dianggap suci oleh agama lain. Camkan baik-baik,” ujarnya.

Rekomendasi