Harga Minyak Dunia Merosot, Nicho Silalahi: Kapan Turunkan Pertamax? Jika Tidak, Semakin Jelas Pemerintah Ngerampok Rakyat

| 06 Apr 2022 08:05
Harga Minyak Dunia Merosot, Nicho Silalahi: Kapan Turunkan Pertamax? Jika Tidak, Semakin Jelas Pemerintah Ngerampok Rakyat
Nicho Silalahi (tangkapan layar Twitter)

ERA.id - Pegiat media sosial Nicho Silalahi mengkritik pemerintah terkait dengan naiknya harga Pertamax di tengah merosotnya harga minyak dunia. 

Nicho pun mempertanyakan kepada Pemerintah Indonesia kapan bakal menurunkan harga Pertamax karena menanggapi merosotnya harga minyak dunia saat ini.

Dia menuding, jika tak diturunkan, maka semakin jelas pemerintah hadir untuk merampok rakyat.

"Kapan Kelen turunkan harga Pertamax itu? Jika ga kalian turunkan maka semangkin jelas kalau pemerintah hadir buat ngerampok rakyat. Ah sudahlah mending aku fokus untuk menggalang kekuatan rakyat demi satu suara "Jokowi Harus Turun"," kata Nicho dikutip dari akun Twitternya pada Rabu (6/4/2022).

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) resmi menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax menjadi Rp12.500 per liter dari sebelumnya Rp9.000 per liter. Harga tersebut berlaku untuk daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) lima persen.

Aturan harga baru pertamax tersebut berlaku mulai 1 April 2022.

"Berlaku mulai tanggal 1 April 2022 mulai pukul 00.00 waktu setempat, BBM Non Susbsidi Gasoline RON 92 (Pertamax) disesuaikan harganya menjadi Rp12.500 per liter untuk daerah dengan PBBKB lima persen, dari harga sebelumnya Rp9.000 per liter," ujar Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Irto melalui keterangan tertulis, Jumat (31/3/2022).

Irto menjelaskan, kenaikan tersebut merujuk pada harga minyak dunia yang melambung hingga di atas 100 dolar Amerika Serikat per barel. Hal ini disebabkan karena adanya krisis geopolitik.

Adapun harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022 tercatat 114,55 dolar Amerika Serikat per barel, atau melonjak hingga lebih dari 56 persen dari periode Desember 2021 yang sebesar 73,36 dolar Amerika Serikat per barel.

Kami juga pernah menulis soal Agar Tak Bebani APBN, Pertamina Minta Kelompok Mampu Tidak Gunakan Petralite Kamu bisa baca di sini

Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!

 

Rekomendasi