Aksi 2 Guru di Medan Hina Murid "Miskin dan Bodoh", Bobby Ngamuk: Tak Cerminkan Sosok Pendidik yang Baik
ERA.id - Oknum guru di sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Medan melakukan tindakan tak terpuji dengan menghina murid di sekolah tersebut dengan mengatai 'bodoh dan miskin'.
Peristiwa tersebut terjadi di SMP Negeri 28 Kota Medan, saat pembagian rapor.
Kasus tersebut mencuat setelah anggota DPRD Kota Medan Ikhwan Ritonga, memprotes sikap oknum guru tersebut. Sebab, murid yang dihina itu berasal dari keluarga kurang mampu binaannya.
Mendapat informasi tersebut, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution berang. Ia menyesalkan sikap yang ditunjukkan oleh dua oknum guru tersebut tidak mencerminkan sosok pendidik yang baik. Bahkan Bobby langsung memerintahkan untuk memanggil kedua oknum guru SMP Negeri 28 Medan itu.
"Sekolah itu, bukan hanya untuk pintar dalam pelajaran, tapi pintar dalam bergaul, pintar dalam mengatur emosional dan juga pintar dalam bidang lain," kata Bobby Nasution kepada wartawan.
Menantu presiden Joko Widodo itu mengingatkan bahwa kelebihan seorang murid tidak hanya dilihat dari satu sisi. Melainkan ada banyak potensi lain yang bisa dikembangkan menjadi prestasi seorang murid.
"Semua aspek harus juga bisa, jadi tidak ada (istilah) hanya kurang di mata pelajaran, terus dianggap bodoh,dianggap tidak mampu. Jadi, harus melihat aspek lain pasti ada kelebihan lainnya," tegasnya.
Kepala dinas pendidikan (Kadisdik) Kota Medan Laksamana Putra Siregar mengatakan untuk kedua guru yang melakukan dugaan penghinaan terhadap murid sudah dilakukan penindakan dengan pembinaan.
"Sudah diberi peringatan dan keduanya membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya," kata Laksamana, Selasa (18/1/2022).
Laksamana mengatakan, perbuatan kedua oknum guru tersebut bertolak belakang dengan amanat undang-undang dan semangat pendidikan nasional menuju Indonesia emas.
Oleh sebab itu, lanjut mantan kepala biro hukum Pemko Medan ini, Wali Kota Medan Bobby Nasution memerintahkannya untuk melakukan pembinaan kepada kedua guru tersebut.
"Sudah kami tindak, berdasarkan arahan bapak walikota, dengan melakukan pembinaan agar kedua guru tersebut tidak mengulanginya. Selain itu persoalan yang terjadi sudah dikomunikasikan dengan pihak keluarga termasuk bapak Ikhwan Ritonga sebagai bapak asuh," pungkasnya.
Kami juga pernah menulis soal Pengungkap Tarif Parkir Bus Rp350 Ribu di Jogja Akan Dilapor ke Polisi Kamu bisa baca di sini
Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!