ERA.id - Tradisi Melukat di Bali menjadi tren dikalangan artis-artis nusantara. Beberapa artis yang diketahui melakukan ritual tersebut di antaranya Awkarin, Pevita Pearce, Nikita Willy, Jessica Iskandar, dan Ariel Tatum. Lantas apa itu melukat?
Ritual melukat tidak lepas tanpa adanya air. Perlu diketahui, di Bali air memiliki filosofi yang mendalam dan tertanam dalam tradisi masyarakat setempat. Melukat adalah salah satu ritual yang dilakukan dengan media air sebagai cara mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
Apa Itu Melukat?
Dilansir dari Visit Bali, melukat menurut kepercayaan masyarakat Bali merupakan ritual penyucian jiwa yang disebut tirthayatra. Ritual menggunakan air suci atau tirtha ini dilakukan sebagai ibadah dalam agama Hindu. Namun, para pendeta Hindu tidak melarang siapapun yang ingin mengikuti melukat.
Ritual melukat secara etimologis berasal dari dua kata yaitu 'su' yang artinya baik dan 'lukat' artinya penyucian. Dengan demikian, melukat dimaknai sebagai upacara untuk menyucikan diri guna meningkatkan kebaikan. Penyucian diri tersebut menggunakan media air, yang dapat dilakukan di mata air, baik di pantai maupun di sungai.
Dalam konsep kosmologi Bali, menurut Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), alam semesta memiliki dua sifat, yaitu sekala dan niskala. Sekala adalah sesuatu yang nyata dan bisa ditangkap dengan panca indera. Sedangkan niskala adalah hal yang diyakini namun tidak dapat ditangkap oleh panca indera.
Perlu diketahui, keseimbangan dalam konsep kosmologi diperoleh ketika makrokosmos dan mikrokosmos selaras. Makrokosmos adalah dunia yang sangat luas tetapi memiliki batas-batas yang teratur. Manusia sebagai replika dari luasnya alam semesta disebut mikrokosmos.
Ketika manusia mengalami hal-hal buruk, seperti sakit, kesengsaraan, kegelisahan, kecelakaan, hingga kematian, dibutuhkan upaya untuk kembali berserah diri kepada Yang Maha Kuasa. Ritual penyerahan diri untuk menyelaraskan mikrokosmos dan makrokosmos serta jasmani dan rohani atau sekala-niskala dilakukan dengan cara melukat.
Di Pulau Dewata, ritual melukat dilakukan di beberapa tempat. Diantaranya adalah Pura Tirta Empul, Pura Campuhan Windhu Segara, Desa Pekraman Sebatu, dan Pura Goa Giri Putri di Nusa Penida.
Tujuan Ritual Melukat
Tujuan dari ritual melukat adalah untuk membersihkan tubuh dan pikiran, menyegarkan jiwa dan melarutkan segala pengaruh negatif. Melukat dipercaya juga dapat menyembuhkan penyakit non medis dan penyakit roh dan baik tidaknya.
Salah satu spot melukat di Bali adalah Tirtha Empul yang memiliki sebuah sungai kecil mengalir melalui situs tersebut. Orang-orang yang melukat di sana setelah berdoa akan merasakan semburan air, dan mendapatkan hentakan dari aliran air yang deras.
Selain itu, mereka yang melakukan melukat di Tirtha Empul dapat menerima berkah dari seorang pendeta pembantu. Mereka melakukan ritual tersebut sebelum berjalan ke air sungai yang sejuk untuk mencapai beberapa doa lagi. Salah satu timing melukat terbaik di Bali adalah pagi hari selagi udaranya sejuk dan segar.
Secara teknis, Melukat berasal dari kata Jawa kuno “lukat” yang artinya “membersihkan” atau “menyucikan” sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya “melepaskan” atau melepaskan sesuatu yang ada dalam diri kita.
Pemurnian diri dicari oleh banyak umat Hindu dan di India, kerumunan manusia akan ritual berbakti ke tepi Sungai Gangga yang suci dengan tujuan yang sama. Ritual tersebut adalah upacara yang bisa dilakukan berkali-kali, bahkan semakin meriah karena hanya bisa mengarah pada hal-hal yang baik.
Setelah ritual mandi di Tirtha Empul selesai orang-orang akan berjalan ke atas bukit yang curam. Atau jika Anda terlalu malas berjalan, ada jasa pengantar dengan sepeda motor dari penduduk lokal.
Selain apa itu melukat, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…