ERA.id - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Utara (Sumut) menggelar kegiatan Sehari Permasyarakatan Bersama Wali Kota Medan yang berlangsung di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta Kelas I Medan, Selasa (25/10/2022).
Kegiatan itu pun menjadi momentum perdana bagi Bobby Nasution mengunjungi dan menginjakkan kaki di Lapas Tanjung Gusta Kelas I Medan secara perdana sejak dirinya resmi jadi Wali Kota Medan, pada bulan Februari 2020 lalu.
Sejumlah tarian tradisional menyambut kedatangan Bobby. Dia pertama kali disuguhkan penampilan para narapidana wanita Rutan Perempuan Kelas IIA Medan, yang menampilkan tari tradisional Mandailing, Sabe-sabe.
Tari tradisional Melayu kemudian ditampilkan narapidana wanita Lapas Perempuan Kelas IIA Medan. Menantu Presiden Joko Widodo itu kemudian tampak kagum setelah menyaksikan tari Saman, Aceh, yang dilakukan belasan warga binaan Lapas Tanjung Gusta Kelas I Medan.
Kegiatan ditutup dengan menampilkan sejumlah karya seni kerajinan tangan karya warga binaan Lapas Tanjung Gusta Kelas I Medan. Salah satunya karya seni lukis yang menggambar wajah Bobby Nasution.
Pada kegiatan itu, Bobby juga berkesempatan memberikan ijazah kepada napi anak yang melanjutkan pendidikan di Sekolah NKRI. Sekolah itu merupakan program Kemenkumham Sumut untuk menyikapi hak pendidikan terhadap anak yang tengah menjalani masa hukuman.
Sebanyak 27 napi anak dinyatakan lulus dan berhak mendapat ijazah melalui Paket A, B dan C. Adapun jenjangnya yakni Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Lebih lanjut, Bobby mengaku masih banyak melihat kekurangan yang terjadi di Lapas Tanjung Gusta Kelas I salah satunya yakni kelebihan kapasitas. Namun menurutnya, masalah utama yang tengah di hadapi Lapas Tanjung Gusta Kelas I Medan yakni fasilitas kesehatan.
"Terutama fasilitas pendukung kesehatannya yakni mobil ambulans, untuk bisa membawa warga binaan apabila terserang penyakit. Yang paling jelas permintaannya tadi soal mobil ambulans," katanya kepada wartawan.
Bobby juga turut menyoroti hasil karya kerajinan tangan warga binaan Lapas Tanjung Gusta Kelas I Medan. Suami Kahiyang Ayu itu mengaku telah memerintahkan Dinas Koperasi untuk turut membantu hasil karya kerajinan tangan tersebut.
"Tadi kita melihat, karya-karya dari warga binaan yang sangat luar biasa, tadi sudah saya sampaikan kepada Dinas Koperasi, kalau memang ada koperasinya di sini bisa kita langsung salurkan bantuan. Juga masalah pemasarannya, kalau ada pameran yang dibuat Pemerintah Kota (Pemkot) Medan saya minta produk-produk dari sini bisa kita bawa," ungkapnya.
Sementara itu, terkait Sekolah NKRI, Bobby menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari kewajiban pemerintah dalam memastikan hak pendidikan tetap dapat diperoleh terhadap narapidana anak.
"Karena baru dibuat, tentunya masih ada kekurangan di Sekolah NKRI, dan kita akan membantu untuk membuka ruang belajar," ujarnya.
Wakil Ketua BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu menambahkan bahwa pihaknya akan terus mendukung sejumlah fasilitas di Lapas dan Rutan.
"Ini adalah tempat pembinaan, tentunya dengan segala kekurangannya, kita akan selalu support Lapas ataupun Rutan yang ada di Kota Medan untuk tetap membenahi fasilitasnya, mendukung segala kegiatan positif dan produktifnya. Kita Pemerintah Kota Medan bersama-sama tetap ingin membenahi," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Tanjung Gusta Kelas I Medan, Maju Aminta Siburian mengungkapkan bahwa dengan kegiatan itu pihaknya berharap Pemkot Medan untuk lebih menaruh perhatian terhadap Lapas dan Rutan.
"Mudah-mudahan ini berkesinambungan dan terealisasi apa yang diinginkan, apa yang diharapkan sesuai dengan janji Pak Wali Kota," harapnya.
Maju menambahkan over kapasitas di Lapas Tanjung Gusta Kelas I Medan terjadi sebesar 110 persen. Total warga binaan sebanyak 3.175 sedangkan daya tampung hanya 1.500 orang.