ERA.id - Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih, Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi Masse (Danny-Fatma) telah menyusun tiga program dengan skala prioritas dalam hal perbaikan sistem tata kelola pemerintahan agar berdampak positif kepada masyarakat.
"Hari ini, persoalan paling mendasar dihadapi masyarakat adalah masalah COVID-19, kemudian masalah bencana dan analisis terkait pelayanan publik. Untuk itu, pertama-tama dilakukan membentuk pola-pola berbeda untuk penanganan COVID secara masif," ucap Ramdhan Pomanto usai ditetapkan KPU sebagai pasangan terpilih di hotel Claro Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/1/2021) kemarin.
Selanjutnya, program prioritas kedua, kata pria akrab disapa Danny Pomanto itu mengemukakan, yakni memperbaiki dengan merombak sistem tata kelola pemerintahan yang dinilai selama ini pelayanannya masih belum maksimal, sehingga butuh penyegaran agar lebih optimal.
"Kami juga akan mengatur ulang sistem pemerintahan agar menimbulkan kembali kepercayaan lebih lagi dari masyarakat, ketimbang hari ini, " kata Danny kepada media usai penetapan.
Sedangkan program prioritas ketiga, kata dia, bagaimana mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik yang selama ini tidak berjalan sesuai harapan rakyat. Mengingat, banyak keluhan disampaikan warga terkait permasalahan itu.
"Untuk public service, berdasarkan keluhan masyarakat yang kami temui saat kampanye lalu, akan segera kita benahi," papar Danny.
Ditanyakan apakah nanti ada tim transisi pemerintahan sebelum pelantikan, mantan staf ahli perencanaan Kota Makassar itu, memastikan segera dibentuk agar pelayanan masyarakat bisa segera berjalan maksimal.
Tim transisi yang direkrut nantinya adalah dari kalangan eksternal atau orang-orang yang diambil dari luar sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya dalam menjalankan pemerintahan, sebelum pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar periode 2021-2024.
"Ada (tim transisi). Akan segera kami bentuk. Tetapi, itu orang-orangnya dari luar pemerintahan, mereka nantinya akan menilai satu per satu komposisi di tubuh pemerintahan Kota Makassar," kata pria berlatar belakang arsitek itu.
Sedangkan untuk hal yang vital, akan diberikan kepada ahlinya agar semua program bisa jalan secara maksimal termasuk masalah penanganan COVID-19 di Makassar, melihat jumlahnya terus mengalami peningkatan.
"Kita akan cek baik-baik, siapa tahu ada yang kena COVID-19 atau ada yang tidak sehat. Itulah yang harus kita rekam dengan baik. Ini juga akan dilakukan oleh orang-orang ahli dan netral," katanya.
Tim transisi nantinya akan dibentuk sebelum jadwal pelantikan. Ini dimaksudkan agar mempermudah pekerjaan setelah kembali memimpin Kota Makassar yang ditinggalkan hampir dua tahun lalu, usai menjadi Wali Kota Makassar periode 2014-2019. "Sebelum dilantik lah, tapi harus dilantik dulu baru jalan," kata Danny.