Batu Petir Ponari Dianggap Sakti dan Bertuah di Tahun 2009, di Mana Keberadaannya Sekarang?

| 12 Feb 2021 15:50
Batu Petir Ponari Dianggap Sakti dan Bertuah di Tahun 2009, di Mana Keberadaannya Sekarang?
Ponari si dukun cilik. (Foto: bombastis.com)

ERA.id - Masih ingat dengan Ponari, si dukun cilik asal Jombang yang punya batu petir sakti? Nama Ponari sempat viral pada tahun 2009. Banyak masyarakat berbondong-bondong datang ke rumah Ponari untuk meminta kesembuhan dari batu petir saktinya.

Kono batu berkuran sekepalan tangan itu didapat dari petir yang menyambar dirinya pada suatu hari di bulan Januari 2009. Kala itu, layaknya anak kecil di kampung pada umumnya, Ponari sedang asyik bermain air saat hujan lebat bersama teman-temannya.

Saat sedang asyik bermain, tiba-tiba datang petir dengan suara yang menggelegar menyambar di dekat Ponari yang saat itu masih kelas 3 di SDN Balongsari I.

Sambaran petir itu konon disertai jatuhnya sebuah batu yang nyaris mengenai kepala Ponari. Batu petir yang saat itu memancarkan cahaya biru tersebut kemudian dipungut oleh Ponari.

Ponari si dukun cilik. (Foto: Istimewa)

Ternyata batu petir itu memiliki tuah. Anak pertama dari pasangan Kamsin (40) dan Mukaromah (40) itu pun mendadak menjadi dukun cilik hingga terkenal se-Indonesia.

Berbagai penyakit konon bisa dia sembuhkan hanya dengan mencelupkan batu itu ke dalam air putih yang dibawa pasien. Ribuan orang pun berbondong-bondong datang ke rumah dukun cilik itu dan berharap kesembuhan.

Tenggelam ditelan bumi

Namun, lambat laun nama besar Ponari sebagai dukun cilik kian hilang. Pemilik nama lengkap Muhammad Ponari Rahmatullah tersebut kini sudah menikah dan tinggal di rumah mertuanya di Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Jombang. 

Setelah menikah dengan Aminatus Zuroh Ponari kini sudah mempunyai seorang anak. Keduanya menikah di tengah pandemi COVID-19 pada 1 Agustus 2020. 

Akad nikah digelar di rumah orang tua Zuroh dengan mematuhi protokol kesehatan. Usia Zuroh satu tahun lebih tua daripada Ponari.

Ponari menikah. (Foto: Jawa Pos)

Saat ini, Ponari kabarnya bekerja di gudang distributor air minum kemasan di Desa Jelakombo, Kecamatan Jombang untuk menafkahi keluarga kecilnya. Istrinya tidak lagi bekerja seperti dulu.

"Penghasilan saya Rp 2,1 juta sebulan. Insyaallah cukup," kata Ponari dikutip dari detik.com, Senin (11/1/2021) lalu.

Di sela kesibukannya bekerja dan membatu sang istri merawat bayinya, Ponari masih menyimpan batu petir yang dia temukan tahun 2009 silam. 

Batu tersebut disimpan baik oleh neneknya, Legi, di rumah orang tuanya kawasan Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang.

Untuk menambah penghasilannya, Ponari berencana menjalankan bisnis skala kecil. "Rencana kalau punya modal akan membuat usaha kecil-kecilan. Jualan air minum kemasan galon atau bawang merah," cetusnya.

Rekomendasi