ERA.id - Belum lama ini, tepatnya pada hari kamis 11 Februari 2021 pada pukul 11.14 WIB, suara gemuruh dari langit resahkan warga Bandung. Suara tersebut terdengar di kawasan Jalan Setia Budi dan Jalan Cemara, Kota Bandung.
Beberapa warga di kawasan tersebut banyak yang mendengar, seperti suara pesawat yang terbang rendah. Sedangkan, dari data kemagnetan, tidak menunjukkan adanya anomali atau gangguan kemagnetan di atmosfer.
Selang sehari, suara gemuruh kembali terdengar di Kawasan Sarijadi, Kecamatan Sukasari, durasinya lebih sebentar tepatnya pada pukul 08.48 WIB. Lama suara yang terdengar oleh warga selama 2 menit. Ketika ditanya kepada warga sekitar, suara tersebut terdengar cukup keras dan membuat burung terus berbunyi seperti ketakutan.
Saat kembali dikonfirmasi perihal suara tersebut, pihak dari LAPAN Bandung belum memberikan banyak pernyatan. Pasalnya masih belum ditemukan adanya benda luar angkasa yang nampak di lokasi terdengarnya gemuruh.
Senada dengan pihak LAPAN Bandung, pihak dari BMKG tidak mendeteksi adanya aktivitas petir di sekitar lokasi terdengarnya suara tersebut sampai radius 20-50 km.
"Kami tidak melihat adanya adanya aktivitas seismik maupun petir yang terjadi di sekitar wilayah Kota Bandung tepatnya di Jalan Setiabudi dan Jalan Cemara, Sukajadi. Penyebab dari suara tersebut masih belum dapat dipastikan. Namun, kemungkinan adanya suara tersebut disebabkan oleh aktivitas manusia," jelas keterangan BMKG Bandung yang diterima oleh Era.id, Sabtu (13/2/2021).
Pada kesempatan terpisah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung menyatakan suara gemuruh yang terdengar di daerah Bandung kemungkinan disebabkan oleh aktivitas manusia.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan suara gemuruh tersebut terdengar pada Kamis sekitar pukul 11.12 WIB hingga 11.44 WIB di Kawasan Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat. Adapun suara gemuruh itu terdengar seperti pesawat yang terbang rendah.
"Penyebab dari suara tersebut masih belum dapat dipastikan. Namun, kemungkinan adanya suara tersebut disebabkan oleh aktivitas manusia," kata Teguh Rahayu di dalam keterangannya dikutip dari Antara, Sabtu (13/2/2021).
Namun pihaknya belum bisa memastikan aktivitas manusia seperti apa yang bisa menyebabkan timbulnya suara gemuruh yang terdengar di sebagian wilayah Kota Bandung itu.
Menurutnya, BMKG sendiri menelusuri adanya suara gemuruh itu dengan peralatan berupa Lightning Detector, Kemagnetan, jaringan Seismograf dan menganalisis cuaca di sekitar kemunculan suara tersebut.
Hasilnya, kata dia, jaringan seismograf BMKG Bandung mulai dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB tidak merekam adanya aktivitas gempa bumi.
Selama durasi waktu tersebut pun, menurutnya, Lightning Detector tidak mencatat adanya aktivitas petir di kawasan suara gemuruh tersebut. Selain itu, cuaca di kawasan itu juga terpantau cukup cerah.
"Dari data Kemagnetan, tidak menunjukkan adanya anomali atau gangguan kemagnetan di atmosfer," kata dia.
"Konfirmasi dari Lapan Bandung, belum ditemukan atau belum teridentifikasi adanya benda luar angkasa di sekitar lokasi kejadian," tambahnya.