ERA.id - Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menyatakan akan meniadakan salat Idulfitri di Lapangan Merdeka Medan. Hal itu sebagai upaya mencegah terjadinya kerumunan yang dapat menimbulkan peluang penularan Covid-19.
Hal tersebut senada dengan permintaan Gubernur Edy Rahmayadi yang meminta para kepala daerah di kabupaten dan kota di Sumut untuk meminimalisir kerumunan jelang lebaran.
"Untuk salat Id di Lapangan Merdeka, sesuai instruksi Pak Gubernur kita tiadakan," kata Bobby di Aula Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jumat (30/4/2021).
Dikatakan Bobby, kebijakan tersebut diambil untuk mencegah terjadinya kerumunan yang tidak terkontrol sehingga berpotensi terjadi penularan.
Dia mengimbau masyarakat untuk menggelar dan melaksanakan salat Idulfitri di masjid wilayah masing-masing.
"Agar tidak terjadi keramaian, tidak terjadi penumpukan. Kita salat Id di masjid lingkungan masing-masing," ujarnya.
Sebelumnya, baik Gubernur Sumut maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI) membolehkan masyarakat menggelar salat Idulfitri 1442 Hijriah secara berjamaah di masjid.
Namun, dalam pelaksanaannya Gubernur Edy meminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Tidak ada alasan apa pun bisa melarang orang melakukan ibadah yang paling penting dalam kondisi Covid-19 ini tetap menggunakan protokol kesehatan," ujar Edy.
MUI Sumut juga mengizinkan pelaksanaan Salat Tarawih dan Salat Idul Fitri 1442 Hijriah secara berjemaah di luar rumah. Namun, dalam pelaksanaannya harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
MUI telah menyiapkan sejumlah panduan dalam pelaksanaan ibadah selama ramadan baik itu salat Tarawih dan Idul Fitri.
Pertama, setiap jemaah diminta untuk membawa sajadah masing-masing dari rumah. Sehingga lebih terjamin kebersihannya.
Kedua, dalam pelaksanaan salat diimbau untuk mempersingkat pelaksanaan salat dari biasanya. Sehingga kemungkinan tidak mengumpulkan massa dalam waktu yang lama.
"Mempersingkat pelaksanaan jadi kalaupun ceramah singkat saja misal 7 atau 10 menit," kata Ketua MUI Sumut, Maratua Simanjuntak.
Ketiga, menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan menggunakan masker. MUI Sumut sudah meminta seluruh BKM masjid untuk menyiapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan Salat Tarawih dan Salat Idul Fitri.
"Kita tidak batasi tapi kita anjurkan supaya jaraknya itu agak dipisahkan dan tetap memakai masker," imbuhnya.
Namun, bagi masyarakat lanjut usia yang dalam keadaan sakit dianjurkan untuk melaksanakan salat di rumah. "Kemudian bagi orang-orang tua yang sakit atau lemah disarankan di rumah," pungkasnya.