Pemkot Solo Anggap Isolasi Mandiri Tak Efektif, Ini Sebabnya

| 18 May 2021 19:30
Pemkot Solo Anggap Isolasi Mandiri Tak Efektif, Ini Sebabnya
Ilustrasi Asrama Haji Donohudan untuk menampung Orang Tanpa Gejala (OTG) dari Solo Raya (Amalia Putri/ ERA.id)

ERA.id - Pemkot Solo sudah tidak menyarankan warga masyarakat yang positif Covid-19 untuk isolasi mandiri di rumah. Pasalnya hal ini dianggap tidak efektif untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Pelaksana Harian (Plh) Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo Ahyani, Selasa (18/5/2021). Menurutnya selama ini banyak warga yang tidak disiplin saat isolasi mandiri dan menyebabkan kasus Covid-19 menyebar.

"Makanya kami ingin agar mereka menjaga jangan sampai menulari warga lainnya. Jadi begitu dinyatakan positif Covid-19 dan mereka OTG (orang tanpa gejala) akan langsung kami bawa ke Asrama Haji Donohudan," kata Ahyani pada Selasa (18/5/2021).

Saat ini tercatat ada 206 warga Solo yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. "Makanya akan kami evaluasi lagi, kalau tempatnya memungkinkan masih kami perbolehkan (isolasi mandiri), tapi kalau tidak, akan langsung kami kirim ke Asrama Haji Donohudan," katanya.

Namun Pemkot Solo akan memberikan dispensasi bagi anak berusia di bawah 14 tahun untuk isolasi mandiri di rumah. "Kalau di bawah 14 tahun masih kami perbolehkan di rumah. Mereka masih butuh orang tuanya," ucapnya.

Untuk teknis penjemputannya, semua diserahkan pada Puskesmas di masing-masing kelurahan. "Mereka yang di Donohudan harus mendapat rekomendasi dari Puskesmas," imbuhnya.

Sementara itu Kepala Unit Pengelola Asrama Haji Donohudan Bambang Sumanto menambahkan saat ini mayoritas penghuni di Asrama Haji Donohudan berasal dari kota Solo. Meskipun Asrama Haji Donohudan ini diperuntukkan bagi warga yang positif Covid-19 dari Solo Raya.

"Mayoritas dari Solo, sampai 95 persen ada," ucapnya.

Rekomendasi