Diprotes Suporter hingga Bupati Turun Tangan, Bos PSS Sleman Minta Maaf: Homebase PSS Tetap di Sleman

| 02 Oct 2021 09:30
Diprotes Suporter hingga Bupati Turun Tangan, Bos PSS Sleman Minta Maaf: Homebase PSS Tetap di Sleman
Suasana pertemuan Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, saat bertemu dengan manajemen PSS Sleman, Jumat (1/10). (Dok. Humas Pemkab Sleman)

ERA.id - Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Marco Gracia Paulo, menyampaikan permohonan maaf setelah menyatakan akan memindah homebase klub itu hingga menuai kontroversi.

"Kepada seluruh masyarakat Sleman dan tentunya Sleman Fans, saya menyampaikan permohonan maaf atas pernyataan tersebut. Situasi selama dua hari yang melelahkan membuat saya pribadi merasa kecewa dengan perkembangan yang ada," jelas Marco Gracia Paulo, Jumat (1/10) sore, lewat pernyataan tertulis.

“Ditambah dengan adanya tekanan untuk langsung melakukan pergantian pelatih kepala pada malam itu, akhirnya secara spontan terucap kalimat tersebut. Tak ada maksud untuk menyakiti siapapun dengan kalimat itu. Saya ingin sampaikan, PSS adalah milik Sleman dan akan tetap ada di Sleman,” tambahnya.

Pada Kamis (30/09), Marco menjelaskan, terjadi dialog dengan perwakilan suporter melalui sambungan telepon terkait tuntutan mundurnya pelatih kepala PS Sleman, Dejan Antonic, usai sejumlah kekalahan PSS di Liga 1.

Menurutnya, manajemen PSS sudah memberikan tanggapannya lewat pernyataan di akun resmi. Namun, hal itu tetap membuat Sleman Fans, suporter PSS, menuntut dicopotnya pelatih asal Serbia tersebut.

“Saya mengerti dan memahami kekecewaan fans dengan hasil yang didapatkan sampai pada pekan kelima kompetisi. Seperti pernyataan yang sudah disampaikan, evaluasi telah dilakukan dan telah diambil langkah strategis untuk memastikan tim kembali ke performa terbaiknya,” kata pria yang akrab disapa MGP ini.

Marco menegaskan, upaya membangun PSS sebagai klub yang benar-benar profesional dan tangguh bukanlah pemanis belaka. Namun dibutuhkan kesabaran untuk mewujudkan hal itu, khususnya dengan situasi dan persiapan yang minim di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

“Percayalah dengan komitmen kami. Dukungan Sleman Fans sangat berarti, dengan bersabar dan mengingatkan kami untuk lebih bekerja keras mewujudkannya,” jelasnya.

“Dengan capaian hasil tim yang belum maksimal di kompetisi Liga 1, tekanan fans untuk meraih kemenangan, mengganti pelatih, dan lainnya sangat menguras fisik dan emosi,” ujar Marco.

Saat ini, lanjutnya, PSS menatap laga berikutnya untuk meraih hasil terbaik. Menurutnya masih banyak pertandingan yang harus dilakoni dan itu akan menjadi ajang pembuktian di lapangan. Ia berharap para pemain akan kembali ke performa terbaik.

“Saya percaya penuh pada tim ini, saya percaya kepada tim pelatih untuk tetap mendapatkan hasil yang terbaik. Saya mengajak semuanya untuk tetap mendukung dan berdoa agar mereka dapat menuntaskan tugasnya dengan baik di dalam maupun di luar lapangan,” pungkasnya.

Bupati Sleman turun tangan

Sebelumnya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, memanggil manajemen PS Sleman untuk memastikan homebase PSS tetap di Sleman. Kustini juga meminta kepada Direktur Utama PT PS Sleman Marco Garcia Paulo untuk meminta maaf kepada masyarakat Sleman. 

"Sore ini melalui telepon, kami minta Pak Marco untuk meminta maaf. Dan kami minta dilakukan segera. Serta saya pastikan homebase PSS tetap di Sleman," ungkap Kustini usai memanggil manajemen PS Sleman di Rumah Dinas Bupati Sleman, Jumat (1/10) sore.

Kustini bersama Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, dan Ketua DPRD Sleman, Haris Sugiarta, memanggil manajemen PS Sleman dan hadir dari manajemen PS Sleman Hempri Suyatna, Andi Wardana, dan Yoni Arseto.

Dalam pertemuan tersebut, Kustini meminta penjelasan dari manajemen soal kemarahan suporter klub Super Elja di media sosial hingga menggeruduk di Omah PSS, kantor pengurus PSS, Kamis (30/9) malam. Kemarahan suporter tersebut salah satunya akibat pernyataan Marco yang akan memindah markas PSS.

"Dari pihak menajemen menyampaikan bahwa itu statement pribadi dan bukan dari hasil rapat bersama. Dan beliau (Marco) sudah meminta maaf atas dampak dari ucapannya tersebut," kata Kustini.

Kustini menyampaikan, pernyataan dari orang nomor satu di PS Sleman itu bukan kebijakan direksi. Hal itu spontan diucapkan, karena berbagai tekanan dari suporter terkait rentetan hasil buruk PSS dalam beberapa laga di kompetisi BRI Liga 1.

"Beliau (Marco) cerita kalau memang sedang tertekan. Tapi tadi saya juga sampaikan agar tetap sabar dan berpikir positif. Karena semua suporter pasti menginginkan performa yang terbaik di setiap laga," tandas Kustini.

Perwakilan manajemen PS Sleman, Hempri Suyatna, menyampaikan hasil buruk di beberapa laga awal salah satunya karena minimnya persiapan tim. 

"Kita baru berkumpul satu minggu jelang kompetisi. Tentu itu sangat mepet sekali. Dan kondisi kita juga dialami tim-tim besar lain yang juga belum maksimal pada beberapa laga awal," ujar Hempri.

Atas tuntutan dari berbagai suporter, menurut Hempri, pihak manajemen sudah menyiapkan sejumlah langkah. Langkah tersebut akan diambil dengan melihat hasil pertandingan selanjutnya.

"Beberapa hari lagi kita sudah ada pertandingan sebelum jeda dan lanjut ke seri berikutnya. Ini tentu tidak mudah, tapi kita sudah membicarakan hal ini di internal," pungkas Hempri.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PS Sleman Marco Garcia Paulo menyampaikan akan memindahkan homebase PS Sleman. Hal itu diutarakan Marco ketika dihubungi suporter yang menuntut adanya perubahan dalam tubuh manajemen usai sejumlah kekalahan PSS.

Tags : PSS Sleman
Rekomendasi