ERA.id - Gara-gara dimabuk asmara dan jadi budak cinta alias bucin, DRS (24), warga Pundong, Bantul, DIY, tega menjual perabot rumah orang tuanya seperti genteng.
Adapun uang hasil penjualan itu digunakan untuk memberi hadiah untuk pacarnya. Tak tahan dengan perilaku anaknya, sang ibu, Pariyem, melaporkan anaknya ke polisi.
Polres Bantul pun langsung memproses laporan itu setelah sang ibu menolak upaya mediasi.
Sebab ulah DR yang keterlaluan, perkakas rumah yang dicomot DR untuk dijual membuat rumah mereka kosong melompong.
Atap rumah orang tuanya bahkan sudah berlubang karena gentengnya sudha dicopoti meski belum sempat dijual.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan semula polisi meminta ini kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan.
Namun perilaku DR yang bekerja sebagai pengemudi ojek online itu ternyata tak berubah.
Pariyem pun melaporkan DRS ke polisi hingga sang putra itu ditangkap.
"Ibunya melapor ke polisi agar DRS ini jera. Jadi proses hukum akan kami lanjutkan," kata Ihsan di Polres Bantul, Kamis (25/11/2021).
Polisi menyatakan tetap membuka pintu mediasi meski proses hukum berjalan.
DR sendiri menjual barang-barang di rumahnya sejak 14 Oktober lalu dan ketahuan pada pertengahan November saat ia hendak melego genteng rumah yang telah dicopoti.
Sekitar 12 perabot seperti kulkas, lemari, rak, meja, kursi, hingga pintu rumah dijual satu per satu hingga totalnya laku Rp30 juta lebih.
Ia membongkar rumahnya itu saat ibunya tak ada dan harus meninggalkan rumah selama dua pekan untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Menurut pengakuan DR, ia menjual perkakas rumah untuk membelikan hadiah buat pacarnya, seperti tas, baju dan celana.
Pacarnya itu tinggal di Ngawi, Jawa Timur, dan baru dikenal selama sebulan saat menjadi penumpang ojolnya.
"Saya sering kirim-kirim hadiah dan traktir makan juga. Soalnya saya cinta sama dia," kata DRS.
Setelah meringkuk di balik jeruji, DR kini mengungkap penyesalannya. "Saya menyesal lahir batin dan sudah minta maaf ke ibu," kata DRS.