ERA.id - Simpatisan Jefri Riwu Kore (Jeriko) pada 4 Januari 2022 silam, membakar bendera Demokrat dan poster Agus Harimurti Yudhono di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Tak cuma itu, massa pendukung Jeriko juga meneriaki Demokrat dengan sebuat partai busuk. Hal itu terlihat dan terdengar jelas dalam sebuah video viral yang beredar.
Jeriko sendiri, untuk diketahui, adalah calon Ketua DPD Demokrat NTT. Belakangan, ia kalah dalam memperebutkan kursi Ketua Demokrat NTT melawan Leonardus Lelo.
Setelah aksi brutal tersebut, sejumlah kader Partai Demokrat NTT dengan Leonardus Lelo, melapor ke polisi. Simpatisan Jeriko dianggap menghina AHY.
"Kemarin kami sudah ke Polda NTT untuk melaporkan hal ini, karena selain menghina Ketua Umum AHY, simpatisan Jeriko juga dinilai merusak nama baik Partai Demokrat serta menghina Wakil Ketua Umum Demokrat Bapak Benny K Harman," kata Kuasa Hukum Ketua DPD Demokrat Leonardus Lelo, Gabriel Suku Kotan, Jumat (4/2/2022).
Gabriel menilai, simpatisan Jeriko sudah melecehkan partai yang dipimpin AHY. Selanjutnya ia mengklaim kalau banyak kader Demokrat kecewa dengan sikap simpatisan Jeriko yang berdemonstrasi meminta Polda NTT menghentikan seluruh kegiatan Demokrat yang akan digelar Sabtu (5/2) besok.
Dari sana, Gabriel menganggap kalau simpatisan Jeriko adalah gerombolan pengacau, karena mencampuri urusan internal Demokrat.
"Bahkan dalam aksinya menggunakan atribut Partai Demokrat secara tidak sah. Hal ini tentu saja melanggar hukum," tambah dia.
Gabriel meminta polisi menanggapi laporannya. Apalagi, simpatisan Jeriko juga menyebut Demokrat adalah abal-abal karena telah memberikan SK kepada ketua DPD terpilih Leonardus Lelo untuk memimpin Demokrat NTT.
Kini, Jumat (4/2/2022) pihaknya akan kembali ke Polda untuk melaporkan dan membawa berkas-berkas laporan yang masih kurang.
Menanggapi itu, Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna B mengatakan bahwa memang pada Kamis (3/2) kemarin, ada yang melapor ke SPKT Polda NTT. "Tetapi mereka kembali lagi untuk mengumpulkan berkas," ujar dia.
Sebelumnya, simpatisan Jeriko menilai kalau semestinya DPP Demokrat yang dikendalikan AHY, memilih Jeriko karena dianggap telah loyal kepada partai.
Koordinator aksi, Natan Gah, mengatakan AHY tidak teliti. Sebagai ungkapan kekecewaan, para simpatisan ingin Jeriko keluar saja dari Partai Demokrat.
“Di masa kepemimpinan AHY ini, dia telah mengambil keputusan yang salah,” kata Natan Gah dilansir dari Inews.
Sementara dari video yang beredar viral di media sosial yang dilhat ERA, seorang massa berteriak dan menuding Demokrat sebagai partai yang busuk. "Partai busuk!"
"Hari ini kami membakar 4000 atribut berbentuk bendera dan baju yang sudah dicetak untuk AHY, untuk persiapan pilpres. Namun sayangnya, AHY berkhianat," terang massa yang lain.
Untuk diketahui, massa sebelumnya menerobos masuk ke dalam kantor. Mereka mengeluarkan sejumlah poster dukungan untuk AHY, lalu membakarnya.