Viral Penumpang Difabel Dilarang Naik KRL, Gibran: Harusnya Diprioritaskan, Bukan Disingkirkan, Nanti Saya Cari Orangnya

| 27 Jul 2022 22:15
Viral Penumpang Difabel Dilarang Naik KRL, Gibran: Harusnya Diprioritaskan, Bukan Disingkirkan, Nanti Saya Cari Orangnya
Gibran Rakabuming (Amalia Putri/ ERA.id)

ERA.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi video yang viral diduga terjadi di Stasiun Balapan Solo. Penumpang difabel ditolak saat hendak menaiki kereta rel listrik (KRL) Solo-Yogyakarta, Rabu (27/7/2022).

Terkait hal ini Gibran akan berkomunikasi dengan KCI untuk menanyakan kebenarannya. "Nanti saya coba komunikasi dengan KCI. Saya kemarin sudah lihat (videonya)," ucap Gibran pada rabu (27/7/2022).

Ia menyayangkan adanya kejadian tersebut. Apalagi seharusnya penyandang disabilitas perlu diutamakan. Mengingat di kota Solo sendiri, berusaha untuk ramah difabel. Dan peristiwa tersebut terjadi di Stasiun Balapan Solo.

"Harusnya diprioritaskan, bukannya disingkir-singkirkan. Nanti tak cari orangnya, tunggu saja," katanya.

Sebagai informasi akun TikTok @londho_ireng mengunggah video penolakan temannya oleh petugas Stasiun Solo Balapan lantaran menggunakan sepeda roda 3. Dalam video tersebut tertulis caption yang menyatakan temannya ditolak oleh petugas saat hendak naik KRL.

"Temen gw penderita Cerebral Palsy mendapat penolakan ketika mau naik KRL ke Jogja dari salah satu stasiun Solo. Ditolak karena alasan menggunakan sepeda roda tiga. Padahal kalo naik KRL di Jadodetabek diperbolehkan. Bukti bahwa @KAI121 tidak ramah difabel," ujar @londho_ireng, unggahan ini dibagikan kemarin, Selasa (26/7/2022).

Dalam unggahan, disabilitas yang ditolak bernama Ilham turut buka suara.

"Halo hari ini saya Ilham dari Stasiun Balapan Solo saya ditolak untuk naik KRL dari Solo ke Jogja dengan alasan kendaraan yang saya pakai sebagai alat transportasi penunjang keterbatasan saya ditolak dari Stasiun Balapan Solo ini namanya Pak Widodo Mas Chandra dan Mas David Oke terima kasih," ujar Ilham dalam unggahan @londho_ireng.

Dalam video tersebut kedua petugas mengatakan agar Ilham menuju armada lain. "Kami menyarankan masih naik transportasi lain ya, karena ini perintah dari atasan," ujar salah satu petugas yang memperingatkan Ilham.

Petugas kedua di dalam video juga terlihat mengarahkan Ilham untuk menuju armada lain."Kami menyarankan naik armada lain kalau terminal lurus," imbuh dia.

Dalam unggahan berikutnya @londho-ireng memperlihatkan tangkapan layar mengenai percakapan ukuran sepeda roda 3 Ilham. Sepeda itu memiliki panjang kurang lebih 1 meter dan lebar tidak sampai 50 cm.

Sementara saat dikonfirmasi, Manager External Relations and Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan mengatakan selama ini untuk menaiki angkutan massal seperti KRL, alat bantu yang digunakan yakni yang standar. Kalaupun kursi roda yakni kursi roda yang standar.

"Kalau kemarin yang naik kursi roda, tapi rodanya tiga," katanya.

Selama ini untuk ketentuan penumpang KRL, ada aturan mengenai barang bawaannya. Untuk itu pihaknya akan berkoordinasi dengan komunitas difabel atau yayasan dan instansi yang berhubungan dengan penyandang disabilitas.

"Khususnya untuk alat bantu yang bisa digunakan masuk selama di KRL. Seperti sepeda, yang diperbolehkan juga hanya sepeda lipat," katanya.

Rekomendasi