Tim Editor
ERA.id - Jagat dunia maya dihebohkan dengan nama Bu Tejo yang bertengger di trending topic Twitter, Rabu (19/8/2020). Lalu siapa sih Bu Tejo ini?
Dia adalah Siti Fauziah pemeran Bu Tejo dengan kerudung hijaunya di film pendek Tilik. Sosoknya digambarkan sebagai ibu-ibu julid dan tukang gosip, yang sukses besar membuat penonton kesal.
“Mau tau yg lebih bahaya ketimbang emak2 naik matic? Yap, emak2 noob internet bersatu julidin anak tetangga di bak truk. "Tilik" mjd 30 menit menyenangkan,” tulis akun @hafilova.
Dalam penggambaran sosok Bu Tejo, Wahyu Agung Prasetyo, sutradara film pendek Tilik ini menyajikan sesuatu yang related dengan kehidupan nyata. Tukang gosip, suka ngomongin orang dibelakang, gemar berbaur, dan banyak teman.
"Bu Tejo adalah kita" – Wah terima kasih banyak, Kak Farid untuk ulasannya mengenai Tilik (2018). ✨ Ulasan yang detil dan pembacaan yang menarik! 😉
Sebelum nonton, yuk baca ulasan Kak Farid di sini: https://t.co/7wQCceF7mj
— Ravacana Films (@ravacanafilms) August 16, 2020
“Bu Tejo ini dia tuh orangnya tipis-tipis. Maksudnya dia dibilang sombong tapi ndak sombong. Karena aku membangun karakternya dia dari orang yang sama-sama susah. Sama-sama orang desa, sama-sama pekerja keras,” kata pemeran Bu Tejo, Siti Fauziah.
Menurut Wahyu, film garapannya ini dia buat berdasarkan fenomena dan budaya Tilik yang masih ada di desa-desa. Kata Tilik sendiri memiliki makna yang berarti menjenguk atau menengok orang sakit dengan warga sekampung.
“Bayangin aja ibu-ibu sekampung naik truk untuk melihat, menjenguk satu orang yang sakit. Wow,” kata Elena Rosmeisara, produser film Tilik, dikutip dari YouTube Ravacana Films “Cerita di Balik Layar”, Rabu (19/8/2020).
Bagi para penggemar film pendek, sosok Siti Fauziah ini bukan lah hal baru di dunia perfilman, khususnya film pendek. Siti juga pernah tampil di film pendek KPK berjudul Unbaedah.
Sejak digarap tahun 2018, film pendek Tilik ini sendiri kembali ditayangkan lewat akun YouTube Ravacana Films sejak 17 Agustus 2020. Hal ini dipersembahkan oleh Wahyu sebagai bentuk perayaan HUT RI ke-75.
Film yang mengangkat budaya jawa dan juga berbahasa jawa ini mendapat dukungan dari Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Film ini tuh benang merahnya membahas sebuah informasi yang di mana sekarang tuh banyak banget isu hoax, terus sekarang eranya era digital yang udah masuk ke masyarakat desa,” kata Wahyu.
Bahkan film Tilik sendiri berhasil mengantongi tiga piala penghargaan diantaranya Piala Maya 2018 kategori Film Pendek Terpilih, Official Selection Jogja Netpac Asian Film Festival 2018, dan Official Selection World Cinema Amsterdam 2019.
