ERA.id - Film Tarung Sarung menawarkan nilai budaya yang kuat dari Sulawesi Selatan. Film yang dibintangi Yayan Ruhian ini sudah tayang di Netflix sejak 31 Desember 2020 lalu. Ada perpaduan laga dan drama yang menarik di film ini.
Tarung Sarung mengisahkan Deni Ruso (Panji Zoni) yang terlahir dari salah satu keluarga terkaya di Indonesia. Bagi Deni uang adalah segalanya, ia bahkan kehilangan kepercayaan terhadap Tuhan. Semuanya berubah ketika ia ke Makassar mengurus bisnis keluarga, dan bertemu Tenri (Maizura) gadis Makassar aktivis yang membenci Ruso Corp sebagai kapitalis perusak lingkungan. Deni pun menyembunyikan identitas demi mendapatkan cinta Tenri.
Masalah muncul ketika Sanrego (Cemal Faruk) juara bela diri Tarung Sarung, tidak terima. Deni dihajar oleh Sanrego. Akhirnya, Deni berguru kepada Pak Khalid (Yayan Ruhian) seorang penjaga Masjid. Dari Pak Khalid, Deni tidak hanya belajar Tarung Sarung juga belajar mengenal Tuhannya lagi.
"Film Tarung Sarung mengangkat tema yang dekat. Tentang pencarian jati diri. Saya bangga jadi warga Indonesia. Negara yang mempunyai beragam budaya yang mengagumkan. Sebagai seorang produser, apresiasi saya lakukan dengan kontribusi untuk mengangkat kearifan lokal sebagai karya film," ujar Chand Parwez Servia, Produser Starvision Pictures.
Ketika memutuskan film ini tayang di Netflix, Parwez melihat peluang untuk mengenalkan karya Indonesia ke mancanegara. "Sebelumnya cukup banyak karya insan perfilman lokal di Makassar, Sulawesi Selatan meraih sukses cukup membanggakan. melalui film Tarung Sarung saya berharap kita dapat saling sayang dan saling hormat antar budaya, sebagai kekayaan Negara Kedaulatan Republik Indonesia yang dikagumi dunia," harapnya.
Penulis dan Sutradara Tarung Sarung, Archie Hekagery mengaku film ini berangkat dari pengalamannya dikeroyok waktu muda. "25 tahun yang lalu saya pernah dikeroyok oleh 8 orang pemuda di salah satu Mall di Jakarta Selatan. Pengalaman ini membuat saya berpikir : “Apakah ini yang membuat negara sekecil Belanda berhasil menjajah kita selama 350 tahun? Karena pada dasarnya kita adalah bangsa yang pengecut. Bayangkan, untuk melawan satu orang saja perlu keroyokan 8 orang?” kenangnya.
"Semoga dengan film Tarung Sarung, jiwa Kesatria bisa tumbuh di Indonesia. Semoga dengan menonton film ini, Kids Jaman Now, berani untuk menyelesaikan masalahnya satu lawan satu. Semoga tidak ada lagi korban pengeroyokan seperti saya," tutup Archie.