Perdana Garap Film Animasi, Hanung Bramantyo Hadapi Rangkaian Kesulitan Tak Biasa

| 30 Apr 2021 22:40
Perdana Garap Film Animasi, Hanung Bramantyo Hadapi Rangkaian Kesulitan Tak Biasa
Hanung Bramantyo, (Instagram/@hanungbramantyo)

ERA.id - Sutradara ternama Indonesia, Hanung Bramantyo baru saja merampungkan film terbarunya, yaitu film animasi Adit Sopo Jarwo The Movie. Film ini merupakan film animasi pertama yang pernah digarap oleh Hanung. 

Sebagai pengalaman pertamanya menggarap film animasi, Hanung mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dialaminya selama pembuatan film tersebut. Ia menyatakan dengan menggarap film ini, ia mendapatkan pelajaran baru dan warna baru dalam kariernya sebagai seorang sutradara. 

"Kalau saya memang dari awal memang sudah mengeset diri saya, saya di sini betul-betul belajar. Ini merupakan warna baru bagi diri saya, sehingga saya tidak bisa merasa sok tahu atau segala macam. Tapi step-step tentang pembuatan animasi itu sedikit banyak saya juga sudah belajar dan banyak mengulik tentang itu," ucap Hanung Bramantyo, saat konfrensi pers film Adit Sopo Jarwo The Movie, pada Jumat (30/4/2021).

Suami dari Zaskia Mecca itu mengatakan bahwa terdapat banyak perbedaan antara menggarap film live-action dengan film animasi, yang sempat menyulitkan dirinya. Menurut Hanung, proses produksi film animasi harus disesuaikan dengan semua hal yang sudah direncanakan. Hal ini harus dilakukan lantaran jika terjadi perubahan dadakan saat menggarap film animasi akan berdampak waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya lebih lama lagi. 

Salah satu yang menjadi poin utama dalam pembuatan film animasi adalah story board yang sudah dibuat. Jika di film live-action, story board bisa berubah ketika pengambilan gambar, maka di film animasi hal tersebut tidak bisa diubah dengan sembarangan. 

"Cuma problemnya adalah kalo live-action itu story board dengan realnya kadang-kadang bisa berubah. Story board itu hanya dipakai buat patokan. Nah, di animasi apa yang sudah digambarkan di story board, gerakan gambarnya harus disepakati seperti itu. Tidak terus kemudian pada saat nanti pembuatan itu diganti. Bisa diganti, tapi gambar lagi dan renderingnya apa segala macam itu bisa lebih dari 1 minggu atau 2 minggu," kata Hanung Bramantyo.

Tak hanya pada proses pembuatan gambar, pada proses akhir setelah editing pun bisa menimbulkan masalah menurut Hanung. Jika terjadi penambahan adegan secara dadakan, itu juga akan berdampak pada pembuatan ulang adegan dari gambar hingga pembuatannya ke bentuk animasi. 

"Terus kemudian kalo editing udah jadi, kalo mengurangi shot tidak masalah. Ini kalo nambah shot itu gak bisa. Sudah terpatok di story boardnya begitu. Kalo nambah shot ya bisa, tapi harus nambah hari gitukan," lanjut Hanung Bramantyo. 

Lebih lanjut, sutradara berusia 45 tahun itu juga mengungkapkan bahwa pembuatan film animasi membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun. Menurutnya juga hal yang membuat film animasi masih sulit di Indonesia adalah karena para penggiat film belum memiliki pengalaman yang besar dalam membuat film dengan format animasi.

"Karena memang apa ya, industri animasi di Indonesia itu kan belum se-massive industri syuting asli live-action gitukan. Jadi, produser atau sutradara pun belum terbina secara skema produksi seperti itu. Jika biasanya 6 bulan bisa satu film, itu untuk animasi gak ada apa-apanya itu. Itu baru jadi si Adit doang itu. Untuk menyelesaikan semua adegan animasi itu bisa 6 tahun," tutup Hanung Bramantyo. 

Untuk film animasi pertama yang digarap oleh Hanung ini, yaitu film Adit Sopo Jarwo The Movie sudah ditayangkan sejak hari ini (30/4/2021) di aplikasi Disney+ Hotstar. 

Rekomendasi