ERA.id - Salah satu makanan yang paling digemari oleh orang Indonesia adalah gorengan. Jenis makanan ini dapat dikonsumsi sebagai camilan ataupun lauk yang dapat dimakan dengan nasi. Namun, sayangnya, gorengan dapat menjadi penyebab kemunculan sejumlah masalah kesehatan dalam tubuh maupun pada kulit, termasuk jerawat. Kira-kira, mengapa gorengan menyebabkan jerawat?
Pakar bidang estetika dan antipenuaan dari Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia dr Cynthia Jayanto M. Biomed (AAM) menjelaskan, langkah awal dalam mengatasi jerawat yang muncul khususnya saat Lebaran, dapat diawali dengan berhenti mengonsumsi gorengan dan disertai rutin mencuci wajah.
"Pertama, mengurangi produksi minyaknya. Nah, ini bisa menghentikan konsumsi dari gorengan dulu, rutin cuci muka dua kali dari mulai beraktivitas hingga selesai beraktivitas," demikian ia menjelaskan beberapa waktu lalu.
Tidak Menyebabkan Tumbuhnya Jerawat Secara Langsung
Cynthia yang namanya juga tercatat dalam Perhimpunan Dokter Anti Penuaan, Wellness, Estetik & Regeneratif Indonesia (PERDAWERI) itu mengakui, konsumsi gorengan tidak langsung mengakibatkan tumbuhnya jerawat.
Namun mereka yang menyantapnya secara terus menerus, termasuk selama berbuka puasa selama bulan Ramadhan kemarin, dapat menjadikan diri mereka rentan terhadap salah satu masalah kulit yang ditandai benjolan kecil dan terkadang terkandung nanah di atas kulitnya.
"Alasannya, gorengan itu tinggi kalori yang membuat indeks glikemik orang akan naik. Efek dari indeks glikemik yang naik akan membuat peningkatan kelenjar minyak lebih banyak sehingga memicu pertumbuhan jerawat," jelas Cynthia.
Itulah sebabnya, dokter pada umumnya akan menyarankan orang yang berjerawat untuk mengurangi bahkan menjauhi makanan jenis gorengan terlebih dahulu.
"Karena bagi orang yang sudah memiliki jerawat atau komedo, makan gorengan bisa membuat kondisi jerawat lebih parah lantaran terjadinya inflamasi pada kulit," jelas Cynthia.
Pastikan Wajah Selalu Bersih Setelah Menggunakan Make Up
Selain berhenti konsumsi gorengan dan rutin mencuci wajah, ia juga menyarankan para pemilik kulit berjerawat agar memastikan wajah mereka bersih setelah menggunakan riasan, tidak memegang atau memencet jerawat sendiri karena tindakan tersebut dapat memicu jerawat tumbuh bertambah banyak.
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah melawan infeksi bakteri jika sudah terjadi inflamasi maupun peradangan dari jerawat. Dalam tahap tersebut, seseorang sudah membutuhkan obat untuk dikonsumsi.
Berkaitan dengan Hormon dan Genetika
Pada dasarnya, kemunculan jerawat lebih berhubungan dengan hormon dan genetika daripada makanan yang dikonsumsi seseorang. Minyak yang berlebihan pada kulit wajah dan sel kulit mati dapat menyumbat pori-pori kulit, sehingga mengakibatkan penyumbatan dan menimbulkan komedo.
Saat bakteri yang menyebabkan jerawat menyerang, jerawat yang meradang pun berkembang. Selan itu, hormon juga memberikan peran besar dalam jumlah minyak yang dihasilkan kulit Anda. Hormon, khususnya testosteron, memberikan stimulasi terhadap kelenjar minyak kulit, sehingga membuat kulit menghasilkan lebih banyak minyak. Itulah sebabnya, jerawat lebih sering terjadi selama masa pubertas baik pada laki-laki ataupun wanita, dan tepat sebelum menstruasi bagi wanita.
Jerawat juga dapat disebabkan oleh faktor genetik. Jadi, jika orang tua Anda berjerawat, Anda juga akan cenderung memiliki jerawat, sebab kulit Anda cenderung lebih sensitif terhadap fluktuasi hormonal yang menyebabkan tumbuhnya benjolan tersebut.
Ikuti Artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin paham, Bikin Nyaman…