ERA.id - Karbon dioksida atau CO2 adalah gas alami yang terkandung dalam udara yang kita hembuskan saat bernapas. Dalam jumlah kecil, gas ini pada dasarnya tidaklah berbahaya, tetapi, Anda akan terkontaminasi racun karbon dioksida jika menghirupnya dalam jumlah banyak. Lantas apa saja tanda-tanda keracunan gas CO2? Simak penjelasannya di bawah ini.
Keracunan karbon dioksida disebut juga sebagai hiperkapnia atau hiperkarbia. Sebuah kondisi yang terjadi karena kadar karbon dioksida dalam darah terlalu tinggi. Pada umummnya, kondisi tersebut terjadi saat melakukan scuba diving atau berada dalam ruangan yang kekurangan ventilasi.
Gas Keempat Paling Banyak di Atmosfer Bumi
Karbon dioksida atau CO2 adalah gas keempat paling banyak yang terdapat di atmosfer bumi. Selain terdapat pada hembusan napas kita, gas ini juga dapat ditemukan pada bahan bakar fosil yang dibakar atau vegetasi yang sudah membusuk. Permukaan tanah terkadang juga bisa mengandung CO2 yang tinggi dari proses pembusukan vegetasi atau perubahan kimia di batuan dasar.
Walaupun demikian, kasus keracunan karbon dioksida masih jarang terjadi. Risiko terjadinya kondisi tersebut pada umumnya lebih tinggi pada orang yang melakukan scuba diving.
Keracunan karbon dioksida pada penyelam dapat diakibatkan oleh banyak hal. Misalnya pernapasan yang tidak memadai, kelelahan, pakaian selam yang terlalu ketat, kegagalan fungsi regulator, atau penyelaman yang dalam. Selain itu, bisa juga karena kontaminasi pasokan udara dengan gas yang dihembuskan yang berpotensi menjadikan karbon dioksida menumpuk.
Tanda-tanda Keracunan Gas CO2
Keracunan karbon dioksida juga bisa terjadi bila seseorang tinggal di rumah yang sempit dan ventilasi yang kurang memadai. Sebab konsentrasi karbon dioksida dalam ruangan ditambah oleh kombinasi CO2 di luar ruangan, pernapasan di dalam ruangan, dan tingkat ventilasi bangunan. Pada saat ini, banyak rumah menjadi lebih hemat energi dan kedap suara, dan hal tersebut dapat membuat sirkulasi udara segar menjadi kurang lancar.
Di bawah ini adalah tanda keracunan karbon dioksida yang harus Anda waspadai:
- Pusing.
- Sakit kepala.
- Pernapasan meningkat.
- Mual.
- Muntah.
- Detak jantung cepat.
- Kemerahan, contohnya kulit memerah, menghangat atau kesemutan.
Adapun untuk kasus yang cukup parah, keracunan karbon dioksida dapat ditandai dengan gejala berikut:
- Kejang.
- Kebingungan.
- Penurunan Kesadaran.
Jika kadar oksigen dalam tubuh menurun dan lebih didominasi oleh karbon dioksida, maka kerusakan permanen pada organ, termasuk otak dan jantung, berpotensi terjadi.
Bagaimana Penanganan yang Dapat Diberikan?
Jika Anda mengalami tanda keracunan karbon dioksida seperti di atas, sebaiknya segera hubungi petugas medis gawat darurat. Sambil menunggu bantuan medis datang, Anda juga disarankan untuk segera keluar dari ruangan yang diduga mengandung kadar karbon dioksida tinggi.
Kasus keracunan karbon dioksida kebanyakan bersifat ringan hingga sedang, dan dapat diatasi dengan terapi oksigen. Selain itu, kadar CO2 dalam darah juga perlu Anda periksakan agar dokter dapat mendiagnosis secara tepat jenis dan durasi pengobatan.
Namun, jika keracunan karbon dioksida cukup parah, maka oksigen yang memiliki tekanan tinggi atau ventilasi mekanis (ventilator) lebih Anda butuhkan. Untuk mengatasi kasus yang parah, terapi oksigen hiperbarik juga dapat diberikan.
Demikianlah penjelasan tentang tanda-tanda keracunan gas CO2 yang dapat kita ketahui, semoga penjelasan ini bermanfaat!
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…