Efek Samping Suplemen Klorofil yang Harus Dipahami

| 03 Feb 2024 20:01
Efek Samping Suplemen Klorofil yang Harus Dipahami
Ilustrasi air klorofil (Foto: Pixabay/NatureFriend)

ERA.id - Beberapa waktu lalu, suplemen klorofil sempat populer karena diklaim memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Sebenarnya, apa itu klorofil? Ketahui khasiat, cara konsumsi, dan efek samping suplemen klorofil di bawah ini.

Pengertian klorofil

Klorofil adalah zat fitonutrien yang berupa pigmen dan berfungsi memberi warna hijau pada tumbuhan. Untuk memproduksi energi, tumbuhan menggunakan zat hijau ini bersama dengan sinar matahari.

Klorofil ada di kloroplas tanaman, yang menjadi struktur kecil dalam sel tanaman. Di bagian inilah fotosintesis berlangsung.

Adapun tugas zat hijau pada tumbuhan yaitu menyerap cahaya. Energi yang diserap dari cahaya ditransfer ke dua jenis molekul penyimpan energi.

Melalui fotosintesis, tanaman memanfaatkan energi yang tersimpan untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa. Proses fotosintesis juga menghasilkan oksigen yang dilepaskan ke udara.

Ilustrasi suplemen kolorifil. (Pixabay)

Manfaat dari klorofil

Hingga saat ini, sudah ada beberapa studi dan penelitian mengenai manfaat suplemen zat hijau tanaman untuk kesehatan.

Di bawah ini adalah beberapa manfaat suplemen klorofil berdasarkan riset.

Menghilangkan bau badan

Beberapa penelitian lama mengatakan klorofil  berpotensi mengurangi bau badan, khususnya pada orang dengan kelainan trimethylaminuria.

Trimethylaminuria merupakan kondisi ketidakmampuan tubuh untuk mencerna dan mengoksidasi trimetilamin, sebuah zat  organik di dalam tanaman. Kondisi ini dapat memicu bau badan atau sindrom bau ikan.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Life sciences mencoba memberikan suplementasi 180 mg gabungan klorofil dengan tembaga selama 3 minggu pada peserta penelitian.

Riset menyimpulkan bahwa orang-orang yang mengonsumsi zat hijau tanaman dengan tembaga dapat mengurangi jumlah konsentrasi trimetilamin yang selanjutnya mengurangi bau badan.

Menurunkan berat badan

Salah satu klaim yang populer terkait manfaat dari zat hijau tanaman ini yaitu menurunkan berat badan.

Sebuah studi dari jurnal Appetite (2014) menyimpulkan bahwa ada potensi sel hijau pada tanaman untuk menurunkan berat badan.

Riset dilakukan pada 38 wanita berusia 40 – 65 tahun. Mereka diberikan suplementasi sel hijau tanaman sebelum sarapan selama 12 minggu sebanyak 5 gram sekali sehari.

Penelitian menyimpulkan percobaan ini dapat menurunkan risiko obesitas dan menekan keinginan nafsu makan yang berlebih.

Anti penuaan

Obat topikal klorofil juga dapat bekerja sebagai obat antipenuaan karena paparan sinar matahari.

Studi kecil dari Clinical, cosmetic, and investigational dermatology (2016) menyimpulkan bahwa mengoleskan gel yang mengandung klorofil ke kulit mengurangi tanda-tanda penuaan dini.

Penelitian ini memanfaatkan sampel kulit dari empat wanita sehat yang berlangsung selama 12 hari.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit yang dioleskan dengan klorofil menunjukkan perbaikan, mirip dengan kulit yang diobati dengan tretinoin, sejenis krim kulit yang membantu menangani penuaan kulit.

Mengobati luka

Beberapa penelitian lama menduga zat hijau ini mempunyai sifat antiradang dan antibakteri, sehingga dapat mengatasi infeksi pada luka.

Sebuah riset lama yang diterbitkan di Wound Repair Regen menjelaskan pengobatan menggunakan salep urea-chlorophyllin pada luka kulit terbakar, bekas luka operasi, dan luka diabetes dapat mempercepat proses penyembuhan.

Salep urea-chlorophyllin mengandung jenis klorofil yang dapat larut dalam air, yaitu klorofilin. Salep ini biasanya dimanfaatkan untuk mengatasi luka di kulit.

Penggunaan salep ini dapat mengangkat sel-sel kulit mati dan menjaga luka tetap bersih, sehingga luka lebih cepat pulih.

Efek samping konsumsi suplemen klorofil

Walaupun pada dasarnya klorofil bukan termasuk zat yang beracun, tapi penggunaan yang tidak sesuai aturan dapat menimbulkan efek samping.

Di bawah ini adalah efek samping konsumsi suplemen zat hijau tanaman ini.

  • Kulit gatal-gatal atau terbakar jika terkena paparan sinar matahari. Pasalnya, klorofil bisa membuat kulit lebih rentan terbakar matahari.
  • Masalah pencernaan, misalnya diare atau sembelit.
  • Feses berwarna hijau, kuning atau hitam.

Selain efek samping di atas, reaksi alergi akibat suplemen klorofil juga dapat terjadi.

Gejala yang dapat dirasakan seseorang antara lain gatal-gatal, munculnya ruam, bengkak pada wajah, tenggorokan sakit, tangan dan leher, sulit bernafas dan sensasi gatal pada mulut.  

Jika reaksi alergi ini terjadi pada Anda, segeralah berhenti mengonsumsi suplemen tersebut.

Demikianlah ulasan tentang efek samping suplemen klorofil. Semoga bermanfaat.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi