Mengenal Efek Samping KB Vasektomi untuk Kontrasepsi Pria

| 19 May 2024 22:08
Mengenal Efek Samping KB Vasektomi untuk Kontrasepsi Pria
Ilustrasi vasektomi (Freepik)

ERA.id - Kontrasepsi juga bisa diterapkan pada pria dengan cara KB vasektomi. Namun masih banyak kaum pria yang belum mengetahui apa itu vasektomi dan prosedurnya. Vasektomi adalah tindakan kontrasepsi untuk pria yang bersifat permanen. 

KB vasektomi dinilai efektif 99% dalam mencegah kehamilan. Namun tidak sedikit pria yang khawatir atau takut menjalani jenis kontraksepsi ini. Mereka mencemaskan kalau vasketomi akan mempengaruhi kualitas hubungan seksual. 

Vasektomi kerap disebut KB steril karena prosedur ini bersifat permanen. Namun jenis kontrasepsi ini menjadi pilihan yang aman bagi pria. Sebagai wawasan mengenai kesehatan organ reproduksi, tahapan dan efek samping KB vasektomi perlu dipahami para pria yang sudah berkeluarga. 

Apa Itu KB Vasektomi?

Vasektomi (vasectomy) adalah prosedur kontrasepsi yang dilakukan dengan cara memotong vas deferens di organ reproduksi laki-laki. Vas deferens adalah saluran di dalam skrotum yang fungsinya untuk mengeluarkan sperma lewat uretra penis. 

KB vasektomi memutus saluran sperma dari testis, sehingga air mani yang disemburkan saat ejakulasi menjadi tidak mengandung sperma lagi. Dengan kondisi demikian maka pembuahan atau kehamilan bisa dicegah. 

Jenis kontraksepsi ini bersifat permanen untuk pria yang tidak berkeinginan mempunyai anak lagi. Meski begitu, pria yang menjalani vasektomi masih bisa mengalami orgasme dan ejakulasi. Hanya saja seperti yang disebut dia tas, air mani yang keluar dari penis tidak mengandung sperma. 

Ilustrasi vasektomi (Freepik)

Tahapan KB Vasektomi

Prosedur vasketomi dilakukan melakukan beberapa tahapan. Tindakan pembedahan untuk kontrasepsi ini dimulaid ari persiapan, pelaksanaan, hinga perawatan pascaprosedur. Berikut ini tahapan vasektomi yang perlu dipahami oleh para pria:

Persiapan

Vasektomi pada dasarnya adalah prosedur yang dapat dijalani oleh pria dari berbagai usia. Namun dokter umumnya tidak merekomendasikan prosedur ini untuk pria di bawah 30 tahun atau yang belum memiliki anak.

Sebelum menjalani vasektomi, dokter biasanya akan melakukan wawancara medis (anamnesis) dan pemeriksaan fisik untuk menilai kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

Prosedur Pelaksanaan

Pelaksanaan vasektomi secara umum dibedakan menjadi dua metode, yaitu vasektomi konvensional dan tanpa sayatan. Vasektomi konvensional adalah teknik pembedahan dengan cara membaut sayatan pada dua area, yaitu bagian atas skrotum dan bawah penis. 

Sementara vasektomi tanpa sayatan dilakukan dengan prosedur minimal invasif. Cara melakukan vaksetomi ini yaitu menahan saluran vas deferens memakai penjepit kecil di bagian luar kulit skrotum. Kemudian doker bisa membuang lubang kecil di kulit skrotum untuk dimasukkan alat penjepit khusus untuk mengeluarkan vas deferens, lalu mengikat atau memotongnya. 

Perawatan Pascaprosedur

Selama 1-2 jam setelah prosedur vasektomi, pasien masih akan merasakan efek anestesi di sekitar skrotum. Setelah efek tersebut hilang, pasien mungkin akan merasakan sedikit nyeri dan bengkak di area tersebut. Namun, kondisi ini biasanya akan hilang dalam beberapa hari.

Untuk membantu mengurangi nyeri dan bengkak, dokter biasanya menyarankan pasien untuk mengompres area skrotum dengan es selama 36-48 jam pertama setelah prosedur. Pasien juga dianjurkan untuk beristirahat total dan mengenakan perban atau pakaian dalam yang ketat untuk mendukung skrotum selama 48 jam setelah vasektomi.

Efek Samping KB Vasektomi

Vasektomi termasuk prosedur KB yang aman dan memiliki efek samping minim. Namun ada beberapa risiko yang mungkin dialami oleh pasien setelah melakukan prosedur kontraksepsi ini. Berikut ini beberapa efek samping yang mungkin akan terjadi:

  • Mengalami Infeksi di area luka bekas sayatan
  • Testis terasa penuh dan tidak nyaman
  • Terjadi hematoma atau penggumpalan darah di dalam skrotum
  • Hidrokel: kondisi dimana di sekitar testis terdapat kantung berisi cairan yang menyebabkan terjadinya pembengkakan pada skrotum
  • Granuloma sperma: benjolan keras yang muncul akibat terjadinya peradangan karena kebocoran sperma
  • Spermatokel: kista jinak yang terbentuk di dalam epididimis (tabung yang menghubungkan testis dengan vas deferens)

Demikianlah beberapa efek samping KB vasektomi yang perlu dipahami oleh pria sebelum melakukan kontraksepsi ini. Meski ada berbagai risiko yang mungkin dialami, jenis KB ini termasuk aman untuk pilihan kontrasepsi pria. Sebelum menjalanai vasektomi, lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli di bidang ini. Baca juga cara menggunakan kondom yang tepat agar tidak bocor.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi