ERA.id - Jika Anda pernah mengamati mata bayi, tentunya akan memahami bahwa ternyata bayi jarang mengedipkan mata. Bayi hanya berkedip beberapa kali dalam satu menit menit, padahal orang dewasa secara reflek akan mengedipkan mata minimal 15 kali per menit. Bayi yang baru lahir hanya melakukan kedipan kurang dari lima kali semenit, bahkan ada yang hanya berkedip semenit sekali. Lantas mengapa bayi jarang berkedip? Simak ulasan di bawah ini.
Mengapa Bayi Jarang Berkedip?
Melansir Healthline, Bayi jarang berkedip dipengaruhi oleh kadar dopamin pada bayi. Kedipan mata diatur oleh dopamin otak, salah satu neurotransmitter yang membuat sel-sel otak dapat saling berkomunikasi. Mengonsumsi obat untuk meningkatkan kadar dopamin bisa meningkatkan tingkat kedipan mata, demikian juga sebaliknya.
Selain itu, setelah dilahirkan, bayi tidak dapat memproduksi air mata pada bulan pertama. Setelah melewati satu bulan, saluran air matanya pun sudah berkembang, meskipun bayi bisa terus menangis tanpa keluar air mata untuk sementara. Pada beberapa bulan pertama, bayi cenderung menyimpan air mata untuk saat tertentu, misalnya ketika dia sangat menginginkan sesuatu atau ketika merasa kesakitan.
Pengidap skizofrenia yang mempunyai kadar dopamin lebih banyak pada otak akan lebih sering berkedip. Sebaliknya, bagi pengidap parkinson yang mengalami kematian neuron untuk menghasilkan dopamin akan lebih jarang berkedip. Dengan demikian, jumlah kedipan pada bayi merupakan penanda seberapa banyak dopamin atau sudah berkembang atau belumnya sistem dopamin yang ada dalam tubuh bayi.
Fakta Tentang Kedipan Mata
Pada umumnya, kedipan mata pada orang dewasa dibagi menjadi dua jenis, yaitu spontan dan refleksi. Kedua jenis kedipan tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu untuk melindungi mata dari kontak benda asing dari luar. Selain itu, berkedip juga bertujuan untuk memberikan pelumas pada bola mata. Berkedip juga bermanfaat untuk mengeluarkan debu dan iritasi lainnya yang sudah masuk ke mata.
Lantas apakah bayi tidak memerlukan pelumas untuk matanya? Mata kecil pada bayi disebutkan tidak membutuhkan banyak pelumas. Adapun mengapa bayi jarang berkedip yaitu untuk menerima informasi visual yang diperlukan olehnya. Saat seseorang ingin fokus pada hal-hal visual, tentunya ia cenderung lebih sedikit untuk berkedip.
Kondisi tersebut akan terjadi pada orang dewasa yang memiliki sindrom yang mana kondisi memerlukan tuntutan visual yang tinggi dari penglihatan komputer dapat menyebabkan berkurangnya kedipan. Sehingga, tidak heran jika seseorang terlalu lama menatap layar komputer, maka mata mereka akan rentan mengalami kekeringan.
Jumlah Kedipan Bisa Berubah
Selain itu, jumlah kedipan bisa berubah sesuai dengan perhatian, stres, kegembiraan, iritasi mata, dan durasi tidur. Faktanya, seseorang yang tidur lama dapat dipastikan akan lebih sedikit berkedip. Ada banyak faktor yang memengaruhi tingkat berkedip pada seseorang dan bisa juga karena faktor genetik.
Selain untuk menjaga kelembapan mata dan melindungi mata dari kontak eksternal, kedipan pada mata juga bermanfaat sebagai respon dari berbagai peristiwa yang terjadi. Kedipan mata menjadi salah satu respon bagian tubuh yang memiliki banyak arti. Secara psikologis, kedipan mata yang terlalu banyak bisa saja bermakna bahwa orang tersebut sedang berbohong, grogi, dan sebagainya.
Fungsi berkedip yang lain yaitu untuk mengontrol suhu pada mata. Jika seseorang menyetir terlalu lama atau berada di depan layar komputer, mata akan terasa panas dan kering. Rasa panas pada mata tersebut disebabkan oleh kelembaban mata yang kurang. Berkedip sendiri dapat menurunkan suhu mata sehingga retina tidak rusak.
Itulah ulasan tentang mengapa bayi jarang berkedip, tidak lain karena ada beberapa hal dan kondisi tertentu yang dibutuhkan bayi. Semoga bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…