Perbedaan Susu UHT dan Evaporasi yang Perlu Diketahui

| 11 Jul 2024 20:03
Perbedaan Susu UHT dan Evaporasi yang Perlu Diketahui
Ilustrasi susu (Freepik)

ERA.id - Anda tentu pernah mendengar istilah susu UHT, pasteurisasi, dan evaporasi. Semua jenis susu tersebut berbentuk cair, dan mungkin ada peluang bagi seseorang salah pilih. Nah, untuk mengetahui perbedaan susu UHT dan evaporasi, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Isi Artikel

Perbedaan Susu UHT dan Evaporasi

  1. Cara memproses
  2. Daya tahan
  3. Pengemasan
  4. Kandungan Nutrisi
Ilustrasi susu (Unsplash)

Perbedaan Susu UHT dan Evaporasi

Ada beberapa hal yang membedakan susu UHT dan evaporasi, antara lain:

Cara memproses

Melansir jurnal bertajuk "Kajian Standar Nasional Indonesia Susu Cair di Indonesia" oleh Miskiyah, UHT merupakan kepanjangan dari Ultra High Treatment. Susu UHT diperoleh dengan cara mensterilkan susu pada suhu minimal 135 derajat Celsius selama 2 detik.

Sedangkan susu evaporasi merupakan hasil olahan susu yang diproses dengan cara menguapkan sebagian air (sekitar 60%) dari susu segar. Cara lainnya, bisa juga dengan cara merekonstitusi susu bubuk dengan atau tanpa menambahkan bahan lain yang bisa diperoleh.

Daya tahan

Perbedaan berikutnya dari susu UHT dan evaporasi dapat dilihat dari jangka waktu penyimpanan yang diperbolehkan. Melansir laman Quartz, bila belum dibuka, susu UHT dapat bertahan hingga enam bulan dalam suhu ruangan. Namun, setelah Anda buka, susu UHT harus didinginkan dan hanya mampu bertahan selama 7-10 hari.

Melansir laman Texas Real Food, susu evaporasi mempunyai daya tahan yang paling lama, yaitu 6 sampai 18 bulan. Tentunya, dengan catatan, segelnya belum Anda buka. Jika sudah dibuka, susu evaporasi harus didinginkan dan rentang waktu terbaik untuk mengonsumsinya hanya 3-5 hari setelah dibuka.

Pengemasan

Mengutip dari buku Panduan Penyiapan Pangan Sehat untuk Semua oleh Agnes Murdiati dan Amaliah, susu UHT umumnya dikemas dengan enam lapis kertas, plastik polyethylene, dan alumunium foil. Kemasan ini berguna untuk melindungi susu dari udara luar, kelembapan, aroma luar, cahaya, dan bakteri.

Diambil dari buku Health Secret of Kefir karya Pangkalan Ide, susu evaporasi biasanya dikemas dalam kaleng. Setelah dikemas dalam kaleng, susu evaporasi akan menjalani proses sterilisasi pada suhu 100-200° C selama 15 hingga 20 menit seperti penjelasan dalam buku Kontrol Kualitas Pangan Hasil Ternak oleh RA Rihastuti dan Soeparno.

Kandungan nutrisi

Dikutip dari laman Kalber Export Department, susu UHT mengandung beberapa nutrisi penting seperti kalsium, vitamin D, dan protein. Namun, karena panas yang lebih tinggi, susu UHT mengalami penurunan lebih banyak pada beberapa vitamin yang sensitif akan panas.

Adapun berdasarkan informasi yang tercatat dalam situs National Library of Medicine, perbedaan kandungan kalsium dan natrium antara susu UHT dan pasteurisasi tidaklah signifikan. Namun, memiliki kandungan laktosa yang berbeda.

Dalam per 100 gram susu UHT, terkandung 4,9 ditambah kurang lebih 0,2 gram laktosa. Sementara itu, laktosa yang terkandung dalam susu pasteurisasi adalah 4,5 ditambah kurang lebih 0,2 gram per 100 gram susu.

Merujuk laman Healthline, susu evaporasi memiliki kandungan karbohidrat 25-28 gram, gula 25-28 gram, protein 17-19 gram, dan lemak sejumlah 0,5-19 gram.

Dibandingkan susu UHT, susu evaporasi mengandung protein dan lemak yang lebih terkonsentrasi. Hal ini dikarenakan adanya proses penguapan/pengurangan air.

Nah, itu dia penjelasan mengenai perbedaan susu UHT dan evaporasi yang bisa kita ketahui. Semoga bermanfaat.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi