Resmi Jadi Laki-Laki, Atlet Bola Voli Wanita Serda Aprilia Manganang Rupanya Memiliki Kelainan Kelamin Sejak Bayi

| 09 Mar 2021 18:45
Resmi Jadi Laki-Laki, Atlet Bola Voli Wanita Serda Aprilia Manganang Rupanya Memiliki Kelainan Kelamin Sejak Bayi
Aprilia Manganang (Instagram)

ERA.id - Serda Aprilia Manganang resmi pensiun dari Timnas Voli Indonesia menjadi prajurit TNI wanita atau Kowad. Kini, ia lebih memilih untuk menjadi sersan (pangkat bintara). 

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral Andika Perkasa memperkenalkan Aprilia Manganang sebagai laki-laki.

"Ini sersan Manganang dilantik menjadi bintara perpangkat sersan dua Desember 2016 lalu, sedangkan disebelah kanannya sersan Manganang saat berolahraga," ungkap Jendral Andika Perkasa di Markas TNI AD, Jakarta Pusat pada Selasa (9/3/2021).

Jendral Andika Perkasa menjelaskan Aprilia Manganang sejak lahir memiliki penyakit kelainan di bagian reproduksinya."Jadi seseorang yang diberi nama Aprilia Manganang tidak seberuntung kita semua. Jadi saat dilahirkan anak ini memiliki kelainan pada sistem reproduksinya yang dalam termologinga hipospadias," ujar Jendral Andika Perkasa. 

Aprilia Manganang usai jalani pemeriksaan medis (Dok. Era.id/Adelia Hutasoit)

Jendral Andika Perkasa juga mengatakan ciri-ciri dalam tubuh Serda Aprilia Manganang hampir menyerupai laki-laki.

"Ada sistem reproduksi laki-laki ini pada hipospadias ini cukup sering terjadi. Jadi, bahkan mendekati peringkat dua dari jumlah yang sering terjadi untuk kelahiran bayi laki-laki," tutur Jendral Andika Perkasa.

Jendral Andika Perkasa memutuskan memanggil Aprilia Manganang untuk ke Jakarta terkait untuk mengulik gendernya.

"Saya memutuskan memanggil sersan Manganang ke Jakarta, intinya saya membantu. Seperti apa yang rekan-rekan lihat disini," kata Jendral Andika Perkasa.

Saat melakukan pemeriksaan, rupanya organ-organ Aprilia Manganang masuk dalam kategori pria.

"Dilihat dari pemeriksaan sersan Aprilia Manganang organ-organ sama seperti laki-laki, bahkan tidak ada internal wanita, sama dengan hormonal normal," tutur Jendral Andika Perkasa.

Rekomendasi