ERA.id - Belakangan istilah quarter life crisis semakin banyak digunakan dan dibicarakan. Dilansir dari Zippia, quarter life crisis merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang di usia 18-30 tahun yang merasa hidupnya tidak memiliki arah, terjebak, kebingungan, dan kekhawatiran akan masa depannya.
Pada umumnya, kekhawatiran ini muncul mulai dari masalah percintaan, karier dan perkerjaan, hingga kehidupan di sosial masyarakat. Tanda-tanda orang yang mengalami quarter life crisis adalah kerap mempertanyakan eksistensi mereka sebagai manusia. Tak jarang juga orang yang mengalami hal ini merasa bahwa hidupnya tidak memiliki tujuan yang pasti.
Ilustrasi orang depresi (unsplash/ carolinahdzz)
Tanda-tanda orang yang sedang menghadapi quarter life crisis
- Kebingungan dalam membangun karier dan pekerjaannya
- Mengalami masalah dalam finansial
- Merasa sulit untuk tinggal sendirian untuk pertama kalinya
- Sulit untuk membuat keputusan pada pilihan-pilihan yang sulit
- Khawatir akan ketertinggalan dari orang lain
Adapun hal yang membuat seseorang masuk dalam fase quarter life crisis
- Finansial yang tidak mencukupi kebutuhan hidup
- Putus cinta dari hubungan yang sudah cukup lama dijalin
- Melihat teman sebaya mencapai kesuksesan terlebih dahulu
- Membuat keputusan hidup yang dianggap salah
Nah, jika merasakan tanda-tanda dan mengalami hal di atas itu artinya kemungkinan kamu mengalami yang namanya quarter life crisis. Tak perlu khawatir, karena untuk menghadapi hal ini terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan. Apa saja caranya?
1. Selalu ingat bahwa hal ini normal
Satu hal yang perlu dipahami ketika mengalami quarter life crisis adalah berpikir bahwa kejadian ini merupakan hal yang normal. Setiap orang di usia awal 20an hingga 30 tahun akan menghadapi quarter life crisis. Dengan memahami diri sedang mengalami fase ini maka kamu akan lebih cepat untuk menemukan cara dan jalan keluarnya.
2. Belajar mencintai diri sendiri
Untuk menghadapi quarter life crisis kamu harus bisa belajar untuk mencintai diri sendiri. Hindari membandingkan diri dengan orang lain, karena setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda-beda. Mulailah untuk perhatikan diri sendiri, pahami apa disuka, dan coba untuk wujudkan mimpi yang sudah ada sejak dahulu satu per satu.
3. Jangan biarkan jabatan dan pekerjaan menggambarkan diri
Sebagian besar orang mungkin mengalami kejenuhan akan pekerjaan yang sama dilakukan setiap hari. Hal ini bisa menjadi pemicu terjadi quarter life crisis dalam hidup. Dengan demikian, usahakanlah untuk tidak terlalu menggambarkan diri sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Kamu juga tidak perlu terus bekerja di suatu tempat dengan alasan karena sudah lama di tempat tersebut. Cobalah untuk bebaskan diri akan banyaknya pilihan karier yang kamu suka yang bisa dipilih.