Heboh Obat Herbal COVIDI-19 dari Jahe Kunyit, dan Gula Aren, Mitos atau Fakta?

| 31 May 2021 17:11
Heboh Obat Herbal COVIDI-19 dari Jahe Kunyit, dan Gula Aren, Mitos atau Fakta?
Ilustrasi obat herbal (Foto: Unsplash/ tinomountain)

ERA.id -Sejak pandemi COVID-19 menyerang semua orang di seluruh dunia, semakin banyak juga penelitian yang membahas bagaimana pengobatan untuk mengatasi virus ini.

Bahkan banyak yang menyatakan bahwa obat herbal seperti jahe, kunyit, gula aren, dan sebagainya bisa menyembuhkan orang yang positif terpapar virus corona.

Dilansir dari Healthline.com, nyatanya belum ada penelitian pasti yang menyatakan bahwa obat herbal dapat menyembuhkan ataupun mengatasi virus corona. Hal ini disampaikan oleh seorang profesor dari Arizona State University, Dr. Jeffrey Langland, PhD.

Langland menyebutkan bahwa untuk melakukan penelitian secara pasti terhadap obat herbal sangatlah sulit untuk dilakukan. Ini karena begitu banyak tanaman, akar, batang, daun, hingga bunga yang perlu dianalisis, sehingga sampai kini belum ada kepastian akan kegunaan obat herbal berguna menyembuhkan COVID-19.

"Untuk ramuan herbal kami masih memeriksa dan memastikan segala jenisnya, mulai dari efek samping yang terkait dengannya, melihat kualitas ekstrak, dan masih banyak lagi," ujar Jeffrey Langland, yang dikutip Era.ID, pada Senin (31/5/2021).

Selain itu, mengonsumsi obat-obatan herbal untuk menyembuhkan COVID-19 bisa berakibat fatal bagi tubuh. Ini lantaran pada obat herbal tertentu banyak mengandung bahan yang bisa memicu peradangan yang lebih luas di dalam tubuh, dan menghalangi kerja obat yang dikonsumsi dari medis.

"Ini (obat herbal) dapat berinteraksi dengan obat lain yang digunakan pasien dan menghalangi penyerapan di dalam tubuh mereka, dan membuat obat jadi tidak bekerja dengan maksimal," jelas Langland.

Selain itu, Jeffrey Langland juga menyampaikan bahwa begitu banyak jamu-jamuan yang dipalsukan saat ini, di mana produk tersebut tidak jelas terbuat dari apa.

Menurutnya juga, cara kerja obat-obatan herbal berbeda di tubuh tiap orang tergantung pada kesehatan, usia, dan gejala yang dialami. Jadi, penggunaan obat herbal tak bisa disamaratakan bagi semua orang.

Dengan demikian, Langland tidak menganjurkan untuk masyarakat mengonsumsi obat herbal untuk menyembuhkan virus corona.

Penggunaan obat herbal yang salah bisa menyebabkan peradangan yang lebih parah pada tubuh, yang malah membuat virus lebih mudah berkembang. 

Rekomendasi