Xi Jinping Siap Pimpin China untuk Ketiga Kalinya Pasca Kongres Partai Komunis China

| 23 Oct 2022 14:15
Xi Jinping Siap Pimpin China untuk Ketiga Kalinya Pasca Kongres Partai Komunis China
Presiden China Xi Jinping mengikuti upacara memperingati Hari Martir di Monumen Pahlawan Rakyat di Lapangan Tiananmen, di Beijing, China (30/9/2021). ANTARA/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins/tm/aa.

ERA.id - Partai Komunis China menutup kongres ke-20, Sabtu (22/10). Hasilnya, Xi Jinping berhasil mengamankan posisinya sebagai presiden China untuk periode ketiga.

Kongres Partai Komunis China ke-20 memilih Komite Sentral baru yang terdiri dari sekitar 200 pejabat senior partai. Komite ini kemudian memilih Xi Jinping sebagai sekretaris jenderal untuk masa jabatan lima tahun lagi pada hari Minggu (23/10).

Beberapa orang dekat Xi diumumkan sebagai Komite Tetap yang merupakan badan pembuat keputusan terkuat di China. Orang kepercayaan Xi dan mantai ketua partai Shanghai Li Qiang, dipromosikan sebagai pejabat tertinggi kedua China yang kemungkinan akan ditunjuk sebagai perdana menteri.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh partai dengan tulus atas kepercayaan yang telah Anda berikan kepada kami," ucap Xi kepada wartawan di Balai Besar Rakyat Beijing setelah pemungutan suara tertutup diumumkan seperti dilansir dari Channel News Asia.

Xi berjanji akan bekerja dengan tekun untuk membuktikan kelayakannya atas kepercayaan besar dari partai dan rakyat. Xi juga diangkat kembali sebagai kepala Komisi Militer Pusat China.

Pria berusia 69 tahun itu dipastikan akan menjabat sebagai presiden China untuk periode ketiga, dan akan diumumkan secara resmi selama sesi legislatif tahunan pemerintah pada bulan Maret mendatang.

Sejak memimpin China satu dekade lalu, Xi telah menorehkan pencapaian luar biasa dibandingkan penguasa Tiongkok modern selain Mao Zedong. Xi menghapus batas dua kali masa jabatan presiden pada 2018, yang membuatnya dapat memerintah tanpa batas waktu.

Xi juga telah mengantarkan China sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia yang berhadapan langsung dengan Amerika Serikat.

Rekomendasi