Puluhan Ribu Orang Demo di Ibu Kota Serbia, Presiden Ajukan Aksi Balasan

| 20 May 2023 12:35
Puluhan Ribu Orang Demo di Ibu Kota Serbia, Presiden Ajukan Aksi Balasan
Puluhan ribu orang berkumpul di ibu kota Serbia tuntut menteri dalam negeri mengundurkan diri. (Istimewa)

ERA.id - Puluhan ribu orang berkumpul di ibu kota Serbia Beograd pada Jumat (19/5/2023), di tengah meningkatnya kekerasan di Serbia menyusul dua penembakan massal yang menewaskan 18 orang bulan ini.

Unjuk rasa tersebut menandai protes besar ketiga "Serbia melawan kekerasan" dalam beberapa pekan terakhir, yang telah membawa ribuan orang ke jalan yang menyerukan pengunduran diri para pejabat tinggi Serbia.

"Kami kaget, tidak percaya, dan kami marah," kata pengunjuk rasa Jelena Mihajlovic kepada massa yang berkumpul di depan parlemen pada hari Jumat seperti dilansir dari CNA. "Negara seperti apa yang akan kita tinggalkan untuk anak-anak kita?"

Pada Jumat malam, setelah memblokir dua jembatan utama Beograd, beberapa politisi oposisi meminta pendukung mereka untuk tetap berada di jalan raya sampai semua tuntutan dipenuhi, sedangkan beberapa pengunjuk rasa telah mendirikan tenda.

Para pengunjuk rasa ingin pemerintah mencabut izin siaran saluran televisi yang mempromosikan konten kekerasan dan melarang surat kabar pro-pemerintah yang memicu ketegangan dengan menargetkan musuh politik mereka. Mereka juga menyerukan pengunduran diri menteri dalam negeri dan kepala dinas intelijen.

Presiden Serbia Aleksandar Vucic menganggap protes itu sebagai aksi "politik" dan menjadwalkan demonstrasi terpisah untuk pendukungnya sendiri minggu depan yang disebutnya sebagai "pertemuan terbesar dalam sejarah Serbia".

Sekutu dekat Vucic, Perdana Menteri Ana Brnabic juga menuduh "dinas intelijen asing" mengobarkan kerusuhan setelah penembakan untuk mengacaukan Serbia.

Menyusul penembakan itu, Vucic berjanji untuk "melucuti" Serbia dengan rencana ambisius yang akan menindak senjata api legal dan ilegal.

Menurut kelompok riset Small Arms Survey, Serbia sendiri memiliki tingkat kepemilikan senjata tertinggi di Eropa, dengan perkiraan 39 dari 100 orang memiliki senjata api.

Rekomendasi