Meski Tuai Kontroversi, AS Tetap Terima Jet Mewah dari Qatar

| 22 May 2025 16:30
Meski Tuai Kontroversi, AS Tetap Terima Jet Mewah dari Qatar
Air Force One Donald Trump (Dok. White House)

ERA.id - Amerika Serikat secara resmi menerima pemberian jet mewah dari Qatar. Jet mewah itu akan digunakan sebagai Air Force One, yang membawa Presiden Donald Trump.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menerima Boeing 747 yang diberikan oleh pemerintah Qatar. Jet mewah itu secara resmi akan menjadi Air Force One sesuai dengan aturan dan peraturan federal.

"Menteri Pertahanan telah menerima Boeing 747 dari Qatar sesuai dengan semua aturan dan peraturan federal," kata juru bicara Pentagon Sean Parnell dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP, Kamis (22/5/2025).

Lalu, kata Parnell, Departemen Pertahanan akan memastikan langkah-langkah keamanan yang tepat dan persyaratan fungsional untuk pesawat yang akan mengangkut Presiden AS itu.

Pemberian hadiah itu menuai kontroversi lantaran Konstitusi AS melarang pejabat pemerintah menerima hadiah dari Raja, Pangeran, atau negara asing mana pun. Larangan itu juga dikenal sebagai Klausul Emolumen.

Namun Trump membantah dirinya melanggar aturan tersebut. Ia justru menilai dirinya akan bodoh bila menolak pesawat tersebut.

"Saya tidak akan pernah menolak tawaran semacam itu. Maksud saya, saya bisa menjadi orang bodoh (dan) berkata 'tidak, kami tidak menginginkan pesawat gratis yang sangat mahal.'" kata Trump.

Sementara itu, pemimpin minoritas Demokrat di Senat AS memperkenalkan undang-undang awal minggu ini yang akan memblokir Trump untuk menggunakan pesawat tersebut.

Undang-Undang Keamanan Pengangkutan Udara Presiden Chuck Schumer akan melarang Pentagon menggunakan dana pembayar pajak untuk merenovasi pesawat apa pun yang sebelumnya dimiliki oleh pemerintah asing untuk digunakan sebagai pesawat kepresidenan.

"Donald Trump telah menunjukkan berkali-kali bahwa ia akan mengkhianati rakyat Amerika dan jabatan presiden jika itu berarti mengisi kantongnya sendiri," kata Schumer.

"Tidak hanya butuh miliaran dolar pajak untuk mencoba memperbaiki dan mengamankan pesawat ini, tetapi sama sekali tidak ada modifikasi yang dapat menjamin keamanannya," tambahnya.

Rekomendasi