Daripada Masuk RS, Warga India Hindari Korona dengan Minum Kunyit

| 29 Jul 2020 08:00
Daripada Masuk RS, Warga India Hindari Korona dengan Minum Kunyit
Ilustrasi kunyit di toko rempah-rempah India (Pikist)

ERA.id - Dibayang-bayangi jumlah kasus virus korona yang telah melewati angka 1,5 juta, masyarakat India kini lari ke para ahli ritual kuno untuk mempelajari resep-resep peningkat daya tahan tubuh.

Social distancing di India, negara berpenduduk 1,3 miliar orang, saat ini hampir tidak mungkin. Maka, banyak orang merasa cara terbaik untuk terhindar dari infeksi korona adalah dengan browsing internet untuk mencari resep ramuan rumahan.

Temuan ini didapat dari data pencarian Google bulan Mei lalu, ketika ada lonjakan jumlah warga India yang mencari tanaman obat dan makanan khusus. Dan mereka sudah tak mencari tahu tentang madu atau eucalyptus yang digadang-gadang Kementerian Pertanian Indonesia sebagai obat korona.

Mereka mencari tanaman obat yang umumnya hanya diketahui pelaku tradisi ayurveda, yaitu dunia obat kuno. Misalnya, tanaman giloy dikenal oleh para tabib setempat sebagai "ramuan surgawi" karena memiliki komposisi penambah daya tahan tubuh. Sementara, kadha adalah ramuan yang konon bisa melindungi orang dari serangan flu atau infeksi lainnya.

Saat obat COVID-19 masih nihil, publik India makin khawatir terserang penyakit tersebut akibat terbatasnya fasilitas medis di negara mereka. Warga setempat ogah masuk rumah sakit pemerintah karena gedungnya sudah usang dan tidak higienis.

Seperti diberitakan South China Morning Post (SCMP), pekan lalu tersebar video yang menunjukkan kawanan babi berkeliaran di dalam gedung perawatan pasien virus korona di Karnataka, negara bagian di barat daya India.

Pasien korona di rumah sakit lain di Uttar Pradesh juga dikagetkan dengan air hujan yang bocor "seperti air terjun" dari langit-langit ruangan akibat kebocoran pipa talangan air.

Di sisi lain, rumah sakit swasta terlalu mahal dan tak terjangkau kecuali oleh kalangan tajir melintir. Inilah yang mendorong orang kebanyakan untuk lebih memilih meningkatkan daya tahan tubuh mereka.

Saat ini minuman paling populer di ruang tunggu bandara India adalah susu dan jus kunyit.

Sebuah perusahaan penyuplai susu di Ibukota India, New Delhi, mulai menjual minuman-minuman berbahan kunyit. Sementara itu, perusahaan lain menjual es krim rasa kunyit.

Penjualan sebuah produk bernama Chyawanprash, yang dikenal sebagai "peningkat kekebalan tubuh tertua" di India, otomatis berlipat-lipat ganda dalam bulan-bulan terakhir. Banyak perusahaan di India yang lantas membuat produk-produk berdasarkan komposisi ini. Semua itu dipasarkan dengan janji peningkatan kekebalan tubuh, anti-infeksi, dan perlindungan terhadap sistem pernafasan.

Rekomendasi