ERA.id - Baru satu pekan setelah membuka kembali sekolah di tengah pandemi COVID-19, sebuah distrik di utara Atlanta, Amerika Serikat, telah mengkarantina 925 siswa, guru, dan staf sekolah karena belasan orang ditemukan positif terinfeksi COVID-19.
Selasa lalu (11/8/2020) pengawas Cherokee County School District Brian Hightower mengumumkan adanya 59 orang siswa dan staf yang terinfeksi COVID-19 sejak sekolah itu dibuka kembali pada tanggal 3 Agustus. Ia mengatakan tak akan berpikir lama untuk mengkarantina mereka yang terinfeksi virus tersebut, bahkan bila itu hanya berupa paparan sosial yang tidak menunjukkan gejala infeksi apapun.
Ia juga mengatakan satu sekolah, Etowah High School, akan menghentikan pembelajaran di dalam kelas per Selasa. Pada Senin lalu, 300 dari 2.400 siswa sekolah tersebut, atau 12,5 persen dari total siswa, menjalani karantina, seperti dilaporkan koran The Atlanta Journal-Constitution.
Ironisnya, pernyataan sang pengawas muncul satu hari setelah Gubernur Georgia Brian Kemp mengatakan bahwa proses kembalinya belajar mengajar di kelas berjalan lancar.
Kemp, meski mendukung penggunaan masker, tidak mewajibkan alat proteksi diri di sekolah. Pada Senin lalu, ia bahkan mencabut seluruh aturan yang mewajibkan para siswa untuk memakai masker, seperti diberitakan National Public Radio (NPR).
Parents are cheering on the #CCSD decision to have students in class without masks in Canton, Georgia gpbnews pic.twitter.com/ix25BwleTV
— Ellen Eldridge (@EllenEldridge27) August 11, 2020
Juru bicara sekolah negeri di distrik Cherokee Barbara Jacoby mengatakan bahwa mereka yakin hasil tes positif akan terjadi di sekolah-sekolah. Namun, mereka memilih memakai sistem lacak (tracing), karantina, dan pemberitahuan kepada orang tua serta komunitas setempat.
Sebuah foto beredar di media sosial pekan lalu, yang menggambarkan satu koridor sekolah di North Paulding High School di Dallas, Georgia, terisi penuh oleh siswa yang kebanyakan tidak memakai masker. Enam siswa dan tiga staf sekolah tersebut dikabarkan positif terinfeksi COVID-19, dan sekolah tersebut ditutup selama dua hari selama dilakukan penyemprotan disinfektan.
Hannah Watters the 15-year-old North Paulding High School student who posted the photo of students not wearing mask or social distancing is being threatened. Instead they should be thanking her because she's probably saved lives.#trumpgate #trumpvirus pic.twitter.com/51q6MrPrA2
— Scott (@TScott724) August 11, 2020
Gubernur Kemp menganggap foto tersebut adalah sebuah pengecualian.
"Saya rasa pekan ini semua berjalan lancar, kecuali beberapa foto yang beredar secara virtual," kata Kemp dalam sebuah konferensi pers, Senin, seperti dilansir NPR. "Namun, dari yang mereka ceritakan ke saya, semua merasa baik-baik saja."
Kemp berpendapat bahwa kasus positif infeksi COVID-19 akan selalu ada kapanpun, itulah kenapa dia lebih memilih melakukan uji COVID-19 dan memastikan bahwa tiap sekolah mendapat stok masker dan alat disinfektan yang mencukupi.
Bulan lalu Gubernur Georgia tersebut menuntut Walikota Atlanta Keisha Lance Bottoms karena mewajibkan warganya memakai masker. Dalam dokumen pengadilan disebutkan bahwa Walikota Bottoms "tidak punya otoritas legal untuk mengubah dan mengabaikan keputusan Gubernur Kemp."