ERA.id - Seorang wanita asal Amerika Serikat berusia 26 tahun diminta untuk mengisolasi diri setelah positif COVID-19, tetapi dia malah keluyuran pergi berpesta, yang menyebabkan puluhan orang tertular virus corona karena aktivitasnya.
Wanita yang bisa disebut sebagai 'superspreader' itu diduga menularkan COVID-19 kepada 40 orang lainnya di pub meskipun diminta untuk mengisolasi diri. Wanita Amerika berusia 26 tahun itu sedang dalam perjalanan ke Yunani ketika dia mengalami gejala virus corona.
Ia mengalami sakit tenggorokan dan telah menjalani tes swab. Sambil menunggu hasil tes dia pergi berpesta dan mengabaikan perintah untuk mengisolasi diri.
Dia mengunjungi sejumlah bar, karaoke, dan restoran di kota Garmisch-Partenkirchen. Ia baru diberi tahu keesokan paginya bahwa dia dinyatakan positif terkena virus corona.
Dia sekarang diduga bertanggung jawab atas gelombang infeksi yang mengakibatkan kota armisch-Partenkirchen di-lockdown.
"Dia menginfeksi setidaknya 22 orang Amerika. Merupakan tugas yang sangat berat untuk melacak semua kontak," ujar Administrator kota Garmisch-Partenkirchen, Anton Speer, seperti dikutip dari Mirror, Selasa (15/9/2020).
Ian O'Hagan, pemilik bar Irlandia yang dikunjungi oleh wanita itu, mengaku geram. "Ini adalah bencana. Kami berjuang begitu keras dan menerapkan kebersihan yang lebih ketat," ucapnya.
Hingga Minggu, terdapat 59 kasus aktif COVID-19 di Garmisch-Partenkirchen. PSBB diberlakukan termasuk jam malam untuk restoran dan larangan kerumunan lebih dari lima orang.
Edelweiss Lodge and Resort, tempat wanita itu bekerja, ditutup selama dua minggu setelah beberapa pekerja dinyatakan positif terkena virus dan wanita berusia 26 tahun itu sekarang bisa menghadapi hukuman denda hingga 2.000 euro (Rp35 juta).