Mendag Prancis: Kami Tak Berencana Membalas Seruan Boikot Turki

| 27 Oct 2020 08:40
Mendag Prancis: Kami Tak Berencana Membalas Seruan Boikot Turki
Seorang pengunjuk rasa di depan Kedutaan Prancis di Teheran, Iran, Rabu (9/9/2020) mengecam majalah Charlie Hebdo Prancis yang menerbitkan ulang kartun satir Nabi Muhammad. (West /Asia News Agency) via REUTERS/NZ/djo)

ERA.id - Prancis tidak berencana memboikot balik produk Turki dan akan melanjutkan pembicaraan serta berhubungan dengan Turki, kata Menteri Perdagangan Prancis Franck Riester, Senin (26/10/2020).

"Tidak ada agenda untuk aksi balasan," kata Riester kepada radio RTL, sebuah jaringan radio yang berpusat di Prancis.

Namun, ia mengulangi kecaman pemerintahnya terhadap pernyataan Presiden Turki Tayyip Erdogan baru-baru ini mengenai Presiden Emmanuel Macron dan perlakuannya terhadap Muslim di Prancis.

Pekan lalu, Erdogan menyatakan sang Presiden Prancis perlu "periksa kesehatan jiwa" karena berniat berperang melawan "separatis Islam" di negaranya, menyusul insiden pembunuhan yang melibatkan kartun satir Nabi Muhammad dari koran Charlie Hebdo. Erdogan pada Senin bahkan mendesak warganya agar berhenti membeli produk Prancis.

Tindakan Erdogan menambah banyak seruan boikot dari dunia Muslim, sebagai bentuk protes atas gambar kartun Nabi Muhammad yang dipajang di Prancis, yang dianggap umat Muslim sebagai suatu bentuk penghinaan atas iman mereka.

 

 

Rekomendasi