Cuma Sebaris, Dialog Film 'Monster Hunter' Bikin Marah Warganet China

| 10 Dec 2020 12:30
Cuma Sebaris, Dialog Film 'Monster Hunter' Bikin Marah Warganet China
Ilustrasi ruangan nonton di bioskop. (Foto: Merch Husey/Unsplash)

ERA.id - Film aksi-fantasi 'Monster Hunter' sudah tidak muncul lagi di bioskop China meski baru dirilis Jumat, (4/12/2020) lalu. Usut punya usut, film yang diadaptasi dari sebuah video gim ini jadi sumber kontroversi di dunia maya, dan aksi boikot, karena memunculkan sebaris dialog yang dianggap mengejek oleh warga China.

Dalam adegan film tersebut, seorang tokoh yang diperankan aktor sekaligus rapper Asia-Amerika Jin An-Yeung berkata ke lawan main perannya demikian

"Look at my knees." (lihat lututku).

"What kind of knees are these?" (Lutut macam apa itu?) tanya si tokoh laki-laki.

"Chi-nese," kata Jin.

Seperti diketahui, pelafalan 'knees' dan 'Chinese' yang sama menjadi poin bercandaan antara kedua tokoh. Namun, sebaris dialog itu jadi bahan kritik di media sosial China, Weibo, selama akhir pekan lalu. Banyak warganet Negeri Tirai Bambu menyebut kalimat tersebut bernada rasis. Beberapa orang pun menyuarakan aksi boikot.

Badan sensor film China tidak menyebutkan kapan film tersebut ditarik dari peredaran, demikian disampaikan koran Al Jazeera, namun, film ini langsung absen dari situs-situs pemesanan tiket bioskop di negeri tersebut.

Situs berita Deadline.com mengatakan bahwa Constantin Film, perusahaan asal Jerman yang memproduksi film tersebut bersama raksasa teknologi China, Tencent, dan Sony Pictures, langsung mempublikasikan permintaan maaf pada Minggu lalu sehubungan dengan dialog di film tersebut.

"Kami sama sekali tak berniat melakukan diskriminasi, mengejek, atau menyerang siapapun yang berasal dari tradisi China," kata perusahaan tersebut dikutip oleh Deadline.com. Pernyataan yang sama juga menyebutkan bahwa dialog itu telah dihapus dari film.

Banyak warganet asal China di media sosial Weibo mengaku tidak suka bila "Chinese", atau atribut ke-China-an, dihubungkan dengan metafora seseorang yang bertekuk lutut.

"Baris dialog itu mungkin bukan urusan besar bagi orang Barat, namun, dalam konteks budaya China 'lutut' memiliki konotasi yang memalukan," kata salah satu pengguna Weibo.

China menerapkan pola sensor konten yang paling ketat di dunia, dengan Departemen Propaganda Pusat dari Partai Komunis China biasanya hanya menyetujui sejumlah kecil film setiap tahunnya. Film yang ditampilkan di bioskop China pun biasanya sudah banyak dipotong oleh badan sensor.

Tahun lalu, contohnya, beberapa adegan yang menggambarkan seksualitas vokalis Freddie Mercury dalam film 'Bohemian Rhapsody' ikut dipotong badan sensor, padahal itu menjadi bagian penting dalam film tersebut.

Rekomendasi