Harun Yahya, Penceramah Muslim Turki, Dihukum 1.075 Tahun Penjara Akibat Kejahatan Seks

| 12 Jan 2021 09:14
Harun Yahya, Penceramah Muslim Turki, Dihukum 1.075 Tahun Penjara Akibat Kejahatan Seks
Harun Yahya (tengah), evangelis Muslim Turki yang ditahan atas tuduhan melakukan kekerasan seksual. (Foto: Twitter)

ERA.id - Pengadilan Turki telah memutuskan seorang penceramah Muslim Turki bernama Harun Yahya, alias Adnan Oktar, bersalah atas kejahatan seksual. Sang terdakwa dihukum mendekam penjara selama lebih dari 1.000 tahun.

Sebagai penceramah di acara-acara TV, Harun Yahya kerap berbicara soal 'teori penciptaan' - yaitu, bahwa seluruh mahkluk hidup di Bumi diciptakan oleh suatu kekuatan supranatural - dan nilai-nilai konservatif lainnya, sementara beberapa perempuan berpakaian minim akan menari di sampingnya mengikuti alunan musik upbeat.

Pria berumur 64 tahun ini telah ditahan sejak 2018 atas lebih dari 200 tuduhan kriminal pasca-proses investigasi polisi Istanbul terhadap kelompoknya.

Belakangan, ia dihukum penjara 1.075 tahun atas kejahatan-kejahatan yang mencakup pelecehan seksual, kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur, penggelapan uang, hingga upaya spionase politik dan militer, demikian dilaporkan The Guardian, Senin (11/1/2021).

Pengadilan setempat juga menghukum dua eksekutif perusahaan Harun, Tarkan Yavas dan Oktar Babuna, masing-masing 211 dan 186 tahun penjara.

Kantor berita plat-merah Turki Anadolu mengatakan bahwa Harun juga didakwa bersalah atas tuduhan membantu kelompok pimpinan Fethullah Gulen, yaitu seorang penceramah Muslim asal Amerika Serikat, melakukan upaya kudeta yang gagal di Turki pada tahun 2016.

Harun menepis tuduhan bahwa ia terhubung dengan kelompok Gulen dan juga menganggap gosip soal kelompok pemuja seksnya sekadar "mitos urban".

Pengadilan masih akan memutuskan hukuman pada 236 tersangka lainnya, yang 78 di antaranya kini telah ditahan dan menunggu jadwal persidangan. Kebanyakan tersangka hingga sekarang mengaku tidak bersalah sejak persidangan pertama di September 2019.

Persidangan Harun, yang dipantau terus oleh media Turki selama beberapa bulan terakhir, disebut menghadirkan sejumlah fakta kejahatan seks yang 'menyeramkan', demikian dilaporkan The Guardian.

Pada Desember lalu, kepada hakim persidangan, Harun mengaku memiliki hampir 1.000 pacar.

"Cinta saya tak pernah habis untuk para wanita. Cinta adalah elemen kemanusiaan. Cinta adalah elemen seorang Muslim," kata dia, di persidangan lain di bulan Oktober.

Sosok Harun pertama kali mendapat perhatian publik di tahun 1990an ketika ia menjadi pemimpin sekte yang melakukan sejumlah skandal seks.

Pada tahun 2011, kanal televisi miliknya, A9, mulai mengudara. Peristiwa ini mendapat kecaman dari sejumlah pemuka agama di Turki. Akhirnya, kanal TV yang kerap diberi sanksi oleh pengawas pertelivisian Turki RTUK ini diambil alih oleh pemerintah dan kemudian ditutup menyusul investigasi kepolisian terhadap kelompok Harun Yahya.

Salah seorang saksi perempuan dalam persidangan Harun, berinisial CC, mengatakan bahwa sang pria berulang kali melakukan pelecehan seksual kepadanya dan beberapa perempuan lain. Harun juga memaksa wanita-wanita yang ia perkosa untuk meminum pil kontrasepsi.

Polisi sempat menemukan 69.000 pil kontrasepsi di rumah Harun, dan pria tersebut berdalih bahwa pil-pil itu digunakan untuk mengobati penyakit kulit dan periode menstruasi yang tidak teratur.

Pemerintah Turki telah merobohkan villa milik Yahya, yang terletak di Ibu Kota Istanbul, dan menyita seluruh properti milik sang pria pada tahun 2018.

Harun menyatakan menolak teori evolusi Darwin dan telah menulis buku setebal 770 halaman berjudul, "The Atlas of Creation",

Harun Yahya merupakan nama pena Adnan Oktar untuk sebuah buku setebal 770 halaman berjudul "The Atlas of Creation" di mana ia mengajukan argumen yang menolak teori evolusi Darwin.

Rekomendasi