Infeksi Covid-19 di India Tembus 20 Juta Kasus, Pemerintah Tetap Berdalih Wabah Mereda

| 04 May 2021 16:43
Infeksi Covid-19 di India Tembus 20 Juta Kasus, Pemerintah Tetap Berdalih Wabah Mereda
Seorang pasien dengan gangguan pernapasan berbaring di dalam mobil di Ahmedabad, India, Kamis, (22/4/2021). (REUTERS/AMIT DAVE).

ERA.id - India telah mencatatkan lebih dari 20 juta kasus infeksi Covid-19 pada Selasa, (4/5/2021). Meski jumlah infeksi baru terus bertambah, pemerintah setempat tetap berdalih bahwa wabah telah mereda.

Pada Selasa negara itu mengumumkan adanya lebih dari 355.000 kasus infeksi baru Covid-19 dalam satu hari terakhir, jauh lebih rendah dari angka 400.000 kasus harian yang pernah terjadi pada 30 April.

Namun, seperti dilaporkan BBC, jumlah kasus baru itu berbanding lurus dengan makin sedikitnya jumlah tes Covid-19 yang dilakukan, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa skala wabah corona di India sebenarnya lebih parah dari yang diumumkan pemerintah.

Gelombang kedua Covid-19 di India, yang disebabkan oleh lemahnya protokol kesehatan dan kerumunan massa dalam jumlah besar, telah membuat pasien membludak di rumah-rumah sakit. Padahal di sumber-sumber wabah, seperti ibu kota New Delhi, saat ini sedang terjadi kelangkaan tabung oksigen yang bersifat krusial bagi pasien Covid-19.

Negara tersebut sejauh ini telah mengumumkan lebih dari 222.000 kematian akibat Covid-19. Meski, sekali lagi, banyak pakar memperkirakan angka kematian akibat infeksi corona di India lebih besar dari yang diumumkan.

Pemerintah India sendiri mengklaim bahwa wabah corona di negeri itu telah "mereda".

Namun, meski jumlah kasus infeksi di negara bagian Maharashtra - daerah yang memulai gelombang kedua sejak awal April - terus menurun, ada banyak alasan untuk tidak terburu-buru mengategorikan wabah di India sebagai telah mereda.

BBC dalam laporannya menyebut jumlah kasus mingguan, alih-alih harian, lebih bisa memberi gambaran yang tepat atas wabah di India, karena terkait jeda antara pengambilan sampel dan pencatatan resmi pemerintah.

Sementara itu, pengetesan yang tak menentu membuat angka-angka tersebut meragukan. Belum lagi bila memperhatikan jumlah tes yang dilakukan. Meski jumlah pengetesan di negara bagian Uttar Pradesh terus konsisten, angka tes mereka jauh lebih rendah dari yang dilakukan negara bagian lainnya.

Pejabat kesehatan India menyatakan mereka "penuh harap, namun waspada" bahwa gelombang kedua bakal mereda. Namun Lav Agarwal, salah satu sekretaris di kementerian kesehatan India, mengatakan bahwa "kemajuan" yang terjadi harus dipertahankan lewat "pembatasan di tingkat distrik dan negara bagian".

Para ahli, sebaliknya, berpendapat titik-titik wabah baru akan muncul dalam waktu beberapa pekan ke depan ketika pandemi menyebar hingga ke seluruh India.

Rekomendasi