Pilu, Ibu Negara Ukraina Ungkap Jeritan Hati yang Tak Kuasa Melihat Anak-anak Tewas dalam Perang Rusia

| 09 Mar 2022 20:45
Pilu, Ibu Negara Ukraina Ungkap Jeritan Hati yang Tak Kuasa Melihat Anak-anak Tewas dalam Perang Rusia
Ibu Negara Ukraina, Olena Volodymyrivna Zelenska (Instagram/olenazelenska_official)

ERA.id - Ibu Negara Ukraina, Olena Volodymyrivna Zelenska meluapkan perasaan patah hati dan kesedihannya atas korban dari perang Rusia. Zelenska patah hati melihat banyak korban tewas adalah anak-anak.

Melalui sebuah unggahan di Instagram miliknya, wanita 44 tahun itu membagikan serangkaian foto yang menunjukkan beberapa anak yang dilaporkan tewas dalam invasi Rusia.

"Alisa dari kota Ukraina Okhtyrka. Dia tidak lebih dari 8 tahun. Dia meninggal selama penembakan bersama kakeknya, yang mencoba melindunginya dengan tubuhnya sendiri," tulis Zelenska, dikutip People, Rabu (9/3/2022).

Merujuk pada anak lainnya, Zelenska mengungkap seorang anak bernama Polina dari Kiev meninggal dunia bersama orang tua dan saudara laki-lakinya. Polina meninggal saat terjadi penembakan di jalan-jalan ibukota.

Selain itu, dia juga mengungkap kisah haru dari tewasnya seorang anak yang baru berusia kurang dari satu tahun. Bocah itu mengalami cedera parah akibat tembakan roket.

"Cedera parah oleh tembakan roket. Kirill yang berusia 18 bulan dari Mariupol dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya dalam baku tembak," jelasnya.

 

 

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

Dalam postingan tersebut, Zelenska juga mencatat bahwa hampir 40 anak diyakini telah tewas di Ukraina. Dia memperingatkan jumlah korban muda hanya bisa meningkat "karena penembakan kota-kota yang damai."

"Jika orang-orang Rusia mengatakan bahwa mereka tidak berperang dengan penduduk sipil, tunjukkan pada mereka foto-foto ini!" tegasnya yang merajuk desakan agar tidak menargetkan warga sipil.

Serangan Rusia baru-baru ini dilancarkan ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia Ukraina. Peningkatan jumlah warga sipil yang tewas dalam serangan Rusia membuat NATO menerapkan larangan terbang di atas Ukraina dengan dukungan militer internasional.

Tetapi negara-negara lain, yang membantu Ukraina dengan cara lain, enggan mengerahkan pasukan mereka dalam konflik langsung dengan Rusia. Mereka khawatir hal itu bisa meningkatkan konflik di luar Ukraina ke lebih banyak Eropa.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, juga mendesak Amerika Serikat dan sekutu Eropanya untuk memberlakukan zona larangan terbang. Tetapi kemungkinan besar Amerika Serikat, Inggris, dan sekutu Eropa tidak memungkinkan untuk menerapkan larangan terbang tersebut.

Menurut AP, keputusan itu demi mencegah meningkatnya risiko perluasan perang yang akan dilakukan oleh Rusia. Sementara itu, rincian pertempuran di Ukraina terus mengalami perubahan setiap harinya. Ratusan warga sipil dilaporkan tewas dan terluka, termasuk anak-anak.

Kami juga pernah menulis soal Situasi Terkini Ukraina: Pasukan Rusia Hentikan Serangan, Izinkan Warga Sipil Meninggalkan Kota, Ukraina Menyerah? Kamu bisa baca di sini

Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!

Rekomendasi