ERA.id - Banyak orang menerapkan food combining atau pola makan kombinasi nutrisi sebagai cara makan yang lebih sehat. Food combining merupakan praktik pengaturan pola makan yang mengombinasikan ataupun memisahkan dua kelompok makanan untuk dikonsumsi.
Food combining membagi sumber-sumber makanan ke dalam beberapa kategori, yaitu asam (daging, ayam, produk olahan susu, ikan, dan gandum), netral (lemak, gula, dan pati), dan basa (biji-bijian, buah, sayur, dan kacang-kacangan).
Konsep dasar dari food combining adalah bagaimana membuat kombinasi kategori-kategori makanan itu ke dalam menu makanan. Hal ini agar tubuh tidak memproduksi asam yang berlebihan yang buruk untuk tubuh.
Dalam menyusun menu food combining, kamu harus mengkombinasikan dulu protein nabati dan hewani untuk mencukupi kebutuhan gizi sesuai pedoman gizi seimbang. Selain itu, kamu bisa variasi makanan supaya rasanya tetap enak.
"Jadi, saya suka tambahin mie dengan topping. Saya suka ada tambahan dibagian kanan dan kiri. Ini kan (mie) udh karbohidrat saya tambahin (topping), food combining biar makin enak," ujar Kevindra Prianto Soemantri, Praktisi Kuliner saat ditemui di Letjen S Parman, Slipi, Jakarta Barat pada Kamis (3/8/2023).
"Kombinasikan hewani dan nabati. Misalnya, dengan Mie Sedaap Baked yang dipanggang. Kita pintar-pintar aja. Misal udh mie tambahin brokoli atau ayam," tambahnya.
Selain itu, Kevindra mengatakan tidak masalah makan mie instan asalkan tidak berlebihan. Menurutnya, asupan yang berlebihan juga tidak bagus untuk kesehatan.
"Food combining, sebenernya ada waktu masak sndiri nggak apa-apa, itu opsi masing-masing. Tapi seberapa banyaknya, makanan sebanyak apapun yang berlebihan nggak baik juga, nggak bagus. Dikit juga nggak bagus harus ballance," jelasnya.