ERA.id - Trauma bonding menjadi fenomena psikologis yang seringkali sulit dipahami, di mana korban dari kekerasan atau pelecehan justru merasa terikat secara emosional dengan pelaku. Lebih jelasnya, mari mengenal trauma bonding dalam artikel berikut.
Artikel ini akan mengupas lebih dalam mengenai trauma bonding, mulai dari definisi, ciri-ciri, hingga cara mengatasinya.
Mengenal Trauma Bonding
Dilansir dari laman Psych Central, trauma bonding terjadi ketika Anda merasa terikat atau simpati terhadap pasangan, orang tua, atau teman yang abusive. Seorang pelaku seringkali bergantian antara memperlakukan Anda dengan buruk dan memberikan perhatian positif.
Pergantian bentuk perlakuan dapat menyebabkan ikatan psikologis yang kuat. Selain itu, trauma bonding dapat menyebabkan rendahnya harga diri dan perkembangan gangguan kesehatan mental, seperti depresi.
Mengenali tanda-tanda trauma bonding dapat membantu Anda menghindari atau mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memutus ikatan tersebut. Berikut beberapa tanda Anda mengalami gangguan tersebut.
-
Membenarkan atau Membela Perilaku Seseorang
Korban kekerasan atau pelecehan domestik biasanya menggambarkan bahwa pasangan mereka menunjukkan perilaku “sempurna” atau “luar biasa”, dengan presentasi 90% dan hanya 10% berupa masalah.
Perilaku baik secara keseluruhan inilah yang memungkinkan ikatan terbentuk di tempat pertama. Hal ini juga dapat membuat Anda mencari cara untuk membenarkan perilaku orang tersebut ketika mereka menunjukkan sifat atau perilaku yang tidak sehat. Selain itu, Anda mungkin menemukan diri Anda akan membuat alasan untuk mereka.
-
Anda Terus Memikirkan Orang yang Menyakiti Anda
Apakah orang itu mantan pasangan romantis, kerabat, atau teman, jika Anda mungkin menemukan bahwa Anda terus-menerus memikirkan mereka (bahkan setelah mereka pergi) Anda mungkin memiliki ikatan trauma dengan mereka.
Dengan kata lain, Anda merasa sulit untuk tidak memikirkan mereka atau berfantasi untuk bersama atau berada di sekitar mereka lagi meskipun mereka melakukan pelecehan terhadap Anda.
Sebelum melanjutkan, baca juga artikel yang membahas Ciri-Ciri Depresi Berat
-
Masih Ingin Membantu Mereka
Mirip dengan terus-menerus memikirkan orang yang menyebabkan luka, Anda mungkin menunjukkan tanda-tanda trauma bonding jika Anda terus mencoba membantu orang tersebut meskipun memiliki riwayat pelecehan dari mereka. Gejala ini termasuk hal-hal seperti:
- menawarkan untuk membersihkan jalan masuk mereka setelah badai salju
- membantu membayar tagihan mereka
- menawarkan untuk membayar belanjaan
- membayar untuk ponsel atau layanan internet mereka
-
Anda Tidak Mau Pergi
Anda mungkin memiliki ikatan trauma jika pasangan, teman, atau kerabat Anda memperlakukan Anda dengan buruk atau berulang kali melanggar kepercayaan Anda. Namun masalahnya, Anda masih tidak mau meninggalkan situasi atau memutuskan ikatan dengan mereka.
Pergi bisa sangat sulit, karena adanya emosi campur aduk, takut memulai dari awal, ketidakpastian finansial, dan pertimbangan lainnya dapat membuat sulit untuk pergi.
-
Anda Mencoba Menutupi Perilaku Penyalahguna Anda
Menutupi perilaku tidak sehat seorang pelaku dapat mengambil beberapa bentuk, seperti:
- membuat alasan untuk mereka
- bersikap defensif ketika berbicara dengan teman dan keluarga tentang mereka
- menjauhkan diri dari keluarga atau teman Bahkan setelah Anda meninggalkan hubungan,
- masih tetap diam tentang perilaku dan pelecehan
-
Susah Mengungkapkan Perasaan
Jika Anda merasa tidak bisa menjadi diri sendiri di sekitar pasangan, teman, atau anggota keluarga Anda, maka itu bisa menjadi tanda trauma bonding.
Gejala ini bisa termasuk tidak mau berbagi perasaan, pendapat, atau pikiran Anda. Anda mungkin juga menemukan bahwa Anda mulai mencocokkan pemikiran mereka untuk menyenangkan mereka atau untuk mencegah mereka marah.
Selain mengenal trauma bonding, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…