Defisiensi Vitamin: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

| 05 Sep 2024 18:38
Defisiensi Vitamin: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
Ilustrasi vitamin. (Freepik/xb100)

ERA.id - Defisiensi vitamin merupakan sebuah kondisi ketika asupan vitamin dalam tubuh seseorang tidak tercukupi. Pada umumnya, kondisi ini bisa mengakibatkan seseorang merasa mudah lelah dan mengalami perubahan pada kulit dan rambutnya. Adapun untuk gejala spesifiknya dapat bervariasi, tergantung dari jenis vitamin yang dikonsumsi.

Apa itu Defisiensi Vitamin?

Dilansir dari Healthy, defisiensi vitamin atau avitaminosis adalah kondisi ketika tubuh kekurangan asupan vitamin. Secara teknis, tubuh tidak bisa memproduksi vitamin secara mandiri, sehingga asupannya harus diberikan melalui makanan atau suplemen.

Ada sebanyak 13 vitamin esensial yang dibutuhkan oleh tubuh, antara lain vitamin A, B1 (thiamine), B2 (riboflavin), B3 (niacin), B5 (pantothenic acid), B6 (pyridoxine), B7 (biotin), B9 (folate), B12 (cobalamin), C, D, E, dan K.

Gejala seseorang yang mengalami defisiensi vitamin dapat berbeda-beda, tergantung dari jenis vitamin yang kadarnya rendah. Sebagai contoh, kekurangan vitamin D dapat menjadikan tulang menjadi lemah, rapuh, dan mudah patah. Sementara kekurangan vitamin B9 atau asam folat berisiko menimbulkan anemia.

Ilustrasi defisiensi vitamin. (Freepik/Wayhomestudio)

Apa yang Menyebabkan Defisiensi Vitamin?

Pada umumnya, defisiensi vitamin disebabkan oleh pola makan yang kurang tepat atau tidak mengandung gizi seimbang. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa pun, tetapi umumnya lebih berisiko pada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak.

Sebab, kelompok yang disebutkan tersebut mempunyai kebutuhan gizi lebih besar.

Selain pola makan yang kurang tepat, ada beberapa kondisi lain yang bisa menyebabkan seseorang mengalami defisiensi vitamin, antara lain:

  • Penyakit autoimun.
  • Gastritis.
  • Penyakit Crohn.
  • Penyakit celiac.
  • Operasi lambung atau operasi pemotongan sebagian usus.
  • Ketidakseimbangan bakteri di usus.
  • Gagal hati.
  • Penyakit ginjal.
  • Kanker usus besar.
  • Penyakit hati alkoholik.
  • Sindrom malabsorpsi.
  • Diare kronis.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat antikejang.

Defisiensi vitamin juga berhubungan dengan operasi bariatrik. Sebab, prosedur bedah ini bisa memengaruhi asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh dan proses pencernaan, sehingga risiko kekurangan gizi tertentu bisa meningkat.

Gejala Defisiensi Vitamin

Berikut adalah beberapa gejala defisiensi vitamin yang bisa dilihat:

  • Jerawat
  • Imunitas turun
  • Proses penyembuhan luka menjadi lebih lama
  • Badan Lesu
  • Otot melemah
  • Kulit kasar dan kering
  • Gangguan keseimbangan tubuh
  • Sensasi  kesemutan pada tangan dan kaki
  • Luka di ujung bibir
  • Gigi goyang
  • Mudah sariawan
  • Gusi berdarah
  • Mudah sakit
  • Tekanan darah tinggi
  • Nyeri tulang
  • Gangguan penglihatan
  • Feses/kotoran berwarna hitam

Bagaimana Cara Mengatasi Defisiensi Vitamin?

Penanganan atau pengobatan defisiensi vitamin akan disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala yang dialami pasien. Pada umumnya, pengobatan ini meliputi perubahan pola makan, mengonsumsi suplemen vitamin, dan konsumsi obat-obatan.

Di bawah ini adalah masing-masing penjelasan mengenai pengobatan avitaminosis.

  • Penambahan vitamin. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi suplemen vitamin sesuai dengan yang diresepkan oleh dokter. Dokter juga dapat memberikan injeksi vitamin B12 jika pasien memiliki masalah dalam penyerapan nutrisi.
  • Perubahan pola makan. Perubahan pola makan jangka panjang bisa memperbaiki dan mencegah kondisi avitaminosis yang memburuk. Selain itu, disarankan pula untuk mengonsumsi makanan sehat yang mengandung gizi seimbang agar asupan vitamin untuk tubuh tercukupi.
  • Obat-obatan. Dokter akan memberikan obat-obatan pada pasien yang mengalami avitaminosis karena penyakit tertentu.

Itulah ulasan tentang defisiensi vitamin, penyebab, dan cara mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi