ERA.id - Jennifer Aniston buka-bukaan untuk pertama kalinya tentang kegagalan IVF yang pernah ia lakukan. Aniston mengaku dia tidak menyesal dan tidak peduli lagi dengan hal tersebut.
Bersama dengan Allure, pendiri LolaVie itu mengatakan bahwa dirinya sempat berjuang dan berusaha untuk hamil lewat metode fertilisasi in-vitro (IVF). Dia mengaku pengalaman itu adlaah salah satu hal yang menantang bagi dirinya.
"Itu adalah jalan yang menantang bagi saya, jalan membuat bayi," kata Aniston, dikutip People, Kamis (10/11/2022).
Lalu, kata Aniston, untuk memperlancar program IVF-nya, ia mengkonsumsi teh Cina yang dipercaya bisa membantu kehamilan. Namun kegagalan dalam program IVF tersebut tidak pernah ia sesali di dalam kehidupannya.
"Saya tidak menyesal. Saya sebenarnya merasa sedikit lega sekarang karena tidak ada lagi, 'Bisakah saya? Mungkin. Mungkin. Mungkin.’ Saya tidak perlu memikirkan itu lagi," tegasnya.
Merefleksikan hidupnya sejauh ini, Aniston yang berpisah dari Brad Pitt pada 2005 setelah lima tahun menikah dan juga menikah dengan Justin Theroux mengakui bahawa ia melalui masa-masa mudanya sangat sulit. Tetapi ia bersyukur bisa melewati masa kelam di usia 30-an hingga 40-an itu sehingga dia bisa menjadi dirinya yang seharusnya.
"Itulah mengapa saya sangat berterima kasih untuk semua hal-hal buruk itu, Kalau tidak, aku akan terjebak menjadi orang yang begitu ketakutan, sangat gugup, sangat tidak yakin siapa mereka. Dan sekarang, aku tidak peduli," jelasnya.
Lebih lanjut, pemain Friends itu mengaku saat ini dirinya sudah jauh lebih baik dan merasa menjadi versi terbaik dari dirinya.
"Saya merasa yang terbaik dalam diri saya hari ini, lebih baik daripada yang pernah saya lakukan di usia 20-an atau 30-an, atau pertengahan 40-an," tutupnya.
IVF adalah serangkaian prosedur untuk membantu konsepsi seorang anak. Selama proses tersebut, seorang wanita dapat mengambil obat kesuburan untuk menghasilkan sel telur. Telur-telur itu biasanya dibuahi, berubah menjadi embrio dan kemudian ditanamkan. Telur dan embrio juga dapat dibekukan untuk implantasi di masa depan.
Satu siklus IVF penuh dapat memakan waktu tiga minggu tetapi terkadang membutuhkan waktu lebih lama atau prosedurnya dibagi. Keberhasilan dari IVF juga ditentukan oleh berbagai faktor, termasuk usia.