Tata Cara Sholat Hajat Beserta Niat dan Bacaan Doa Agar Keinginan Terkabul

| 25 Nov 2022 22:30
Tata Cara Sholat Hajat Beserta Niat dan Bacaan Doa Agar Keinginan Terkabul
Ilustrasi sholat hajat (Freepik)

ERA.id - Tidak menutup kemungkinan manusia dapat dirundung dengan kesulitan, sehingga akan melakukan sholat hajat sebagaimana anjuran agama. Namun tidak boleh sembarangan, terdapat tata cara sholat hajat yang harus dipenuhi sebagaimana yang akan dibahas dalam artikel ini.

Dilansir dari NU Online, Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain dalam Darul Kutub Al-Ilmiyyah (2002) menjelaskan jika orang-orang yang sedang mengalami kesempitan dapat berhajat untuk membuat maslahat agama dan dunianya dengan cara melakukan sholat hajat.

Dengan demikian, shalat hajat merupakan salah satu ibadah shalat sunnah yang juga dianjurkan dalam Islam. Apabila Anda sedang memiliki hajat atau tujuan tertentu melaksanakan shalat sunnah hajat dapat menjadi salah satu alternatif agar keinginan cepat dikabulkan.

Adapun Tata Cara Sholat Hajat Sebagai Berikut

  1. Niat Sholat Hajat
  2. Shalat dua rakaat (atau 12 rakaat)
  3. Dianjurkan membaca Surat Al-Fatihah, Ayat Kursi, dan Al-Ikhlas (atau Surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya)
  4. Membaca shalawat
  5. Doa yang warid, doa hajat
  6. Doa kepada Allah menyatakan hajat pribadinya

Bacaan Niat Sholat Hajat

Terdapat bacaan doa yang dipanjatkan saat sholat hajat (Freepik)

Apakah Anda ingin mengerjakan sholat hajat? Perlu diketahui, terdapat bacaan niat sebelum memulai. Lafal berikut ini dapat menjadi alternatif untuk dibaca sebelum shalat sunnah hajat dilakukan.

 أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushallī sunnatal hājati rak‘ataini adā’an lillāhi ta‘ālā.

Artinya: “Aku menyengaja shalat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT.”

Doa Sholat Hajat yang Makbul

Syekh M Nawawi Banten menerangkan dalam riwayat dari Wahib bin Al-Warad, terdapat doa makbul yang diawali dengan shalat sunnah sebanyak 12 rakaat. Pada setiap rakaat dibaca Surat Al-Fatihah, Ayat Kursi, dan Surat Al-Ikhlas. Berikut doa yang dibaca setelah shalat 12 rakaat:

سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهَ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Artinya, “Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,”

Bacaan Doa Rasulullah SAW

Selain doa di atas, Syekh M Nawawi Banten dan Nihayatuz Zain dalam Darul Kutub Al-Ilmiyyah (2002) menjelaskan bagi Anda yang sedang memiliki hajat tertentu dapat melanjutkan bacaan doa Rasulullah SAW, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi berikut: 

    اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ     

Artinya, “Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih,”

Shalat hajat sebagaimana dijelaskan oleh Mazhab Syafi‘i adalah salah satu shalat sunnah yang dikerjakan saat seseorang memiliki hajat tertentu. Hajat tersebut baik hajat yang berkaitan dengan kemaslahatan agama dan duniawinya.

Selain tata cara sholat hajat, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman

Rekomendasi