ERA.id - Pengacara kontroversial Farhat Abbas melontarkan kometarnya terkait tuntutan hukuman penjara bagi terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, yaitu Richard Eliezer atau Bharada E, Kamis (26/1/2023).
Seperti diketahui, berapa waktu sebelum Bharada E dituntut hukuman penjara selama 12 tahun, Farhat Abbas sempat meminta bahwa orang yang menembak mati Brigadir J itu sebaiknya dihukum berat, bahkan harapnya bisa lebih berat daripada hukuman yang didapat Ferdy Sambo.
Farhat Abbas sendiri sempat ditanya soal status di Insta Story tentang tidak perlu meringankan hukuman bagi penembak mati Brigadir J dalam Potcast Uya Kuya. Menurut Farhat Abbas dalam statusnya itu, tidak ada istilah, Bharada E yang merupakan eksekutor diringankan hukumannya, dan mantan suami Nia Daniaty itu meminta supaya hukuman terhadap Bharada E benar-benar berat.
"Kenapa ini mas (statusnya begitu)? ini kontroversi banget. Orang kan pada membela Bharada E nih," tanya Uya Kuya, Jumat (30/12/2022).
Lalu Farhat Abbas menjawab, tidak perlu menghadirkan banyak saksi yang meringankan Bharada E sebagai terdakwa kasus pembunuhan dan juga bertindak sebagai Justice Collaborator.
"Justice Collaborator itu hanya cocok pada kasus korupsi saja. Kalau kasus pembunuhan, kalaupun kita bohong-bohongin, entar lu kalau ngaku kita kasih apa gitu, pulau misalnya, kapal pesiar, akrena itu adalah trik bagaimana dia mengaku. Tanpa pengakuan Bharada E itu, pembunuhan ini pun pasti akan terungkap," kata Farhat Abbas.
Menurutnya, kesalahan yang dilakukan Bharada E itu benar-benar fatal, karena yang ditembaknya adalah seorang polisi juga (Brigadir J).
"Ini dia menembak polisi lho, polisi yang ditembak. Enggak ada alasan disuruh Ferdy Sambo. Dia juga sempat ingin kalau dia bilang dijanjikan uang kan, dia juga nunggu uang. Kalau mungkin uangnya nyampe ke dia, mungkin dia juga enggak akan ngaku. Tapi karena uangnya enggak nyampe, kemudian CCTV-nya sudah ada, ya akhirnya dia ngaku dan terpaksa," paparnya.
Terkait penyampaian Bharada E di persidangan yang dinilai banyak orang lancar dan tanpa hambatan dinilai hanya sebagai sebuah 'trik' bagi Farhat Abbas.
"Ya, dia akan menciptakan satu sifat kepolosan, padahal dia bukan polos. Dialah penjahatnya, Bharada E ini, dia nembak. Kalau dia enggak nembak, enggak mungkin Sambo juga mau nembak," katanya.
Tak hanya itu, Farhat Abbas juga mengaku sangat yakin bahwa Brigadir J mati di tangan Bharada E.
"Saya yakin Brigadir J mati karena tembakannya Bharada E, tembakan dari jarak dekat. Jadi yang membunuh Brigadir J Bharada E," tutupnya.