ERA.id - Komika Kiky Saputri memberikan jawaban menohok usai dibanjiri hujatan mengenai sindirannya soal program iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Ia mengkritik pedas soal Tapera yang kini menjadi perbincangan publik.
Lewat cuitannya di akun X pribadinya, istri Muhammad Khairi ini mempertanyakan Program Tapera yang diwajibkan pemerintah untuk pekerja di Indonesia. Kiky Saputri menyindir bahwa kebijakan Tapera tersebut menyengsarakan rakyat.
"Tapera. Tabungan Perumahan Rakyat. Atau Tabungan Penderitaan Rakyat?Akhhhhh~~," tulisnya, dikutip dari akun X @kikysaputrii.
"Tapera.
Tabungan Perumahan Rakyat.
Atau Tabungan Penderitaan Rakyat?
Akhhhhh~~" bunyi cuitan Kiky Saputri.
Cuitan Kiky yang mengkritik kebijakan Tapera ini dicibir oleh banyak metizen. Mereka mengaitkan aturan Tapera dengan pilihan politik Kiky di Pilpres 2024, yaitu pasangan Prabowo-Gibran.
"Itukan tabungan penderitaan yang kalian lanjutkan dengan joget-joget oke gas oke gas. Mamam tuh makan siang gratis," komentar akun @Mi*****.
"Kritik sosial lu nggak mutu ki hipokrit," tulis akun @cantguar****.
"Sok sokan peduli akhhhh." kata akun @dlayy*********.
Mengetahui banyaknya sindiran pedas netizen, bintang film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan ini akhirnya buka suara. Kiky merasa banyak netizen yang keliru dan menyebutkan kebijakan tersebut lahir dari Prabowo Subianto. Padahal, kebijakan itu lahir di era Presiden Jokowi.
"Banyak yang tantrum ke pilihan Presiden yang akan datang, padahal yang dikritisi kebijakan Presiden yg sekarang," jawabnya.
Kiky Saputri menganggap aneh kritikan netizen yang mencibirnya usai mengaitkan dengan pilihan dalam Pilpres 2024 lalu. Menurutnya, kritikan yang dilontarkan kepadanya karena netizen belum move on dari kontestasi Pilpres 2024 lalu.
"Emang ente pada yakin banget kalo “pilihan kalian” yg menang, kebijakan ini tidak dibuat juga oleh Pak Jokowi?" imbuhnya
"Trus yang boleh mengkritisi cuma yg kalah gitu? Gimana sih. Ga ngerti deh adinda. Okeee gass okee gas," lanjutnya.
Komika berusia 31 tahun ini mengaku heran mengapa banyak yang menyalahkan Prabowo dalam kebijakan yang ditandatangani Presiden Jokowi ini.
"Hasil dri oke gas oke gas bukannya," cuit netizen.
"Aku baru tau kalo ini yang buat kebijakan Pak Prabowo." balas Kiky.
Diketahui, program Tapera tengah menjadi perbincangan setelah ini pekerja swasta 'dipaksa' untuk ikut menjadi peserta. Tapera dibentuk sejak 2016 melalui UU Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
Sebelumnya, hanya PNS yang diwajibkan menjadi peserta program ini, tetapi kali ini pekerja swasta dan mandiri ikut dilibatkan.
Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2024 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Tapera, pemerintah menetapkan iuran sebesar 3 persen yang dibayarkan secara gotong royong yakni 2,5 persen oleh pekerja dan 0,5 persen oleh pemberi kerja.
Pada Pasal 7 beleid ini, dirinci jenis pekerja yang wajib menjadi peserta tidak hanya abdi negara dan pegawai BUMN, tetapi termasuk karyawan swasta dan pekerja lain yang menerima gaji atau upah.