ERA.id - Seorang model dan influencer telah berbohong tentang pengakuan diri aslinya yang terlahir sebagai seorang pria. Warga asal Tonsberg, Norwegia itu masih laki-laki karena belum melakukan operasi rekonstruksi kelamin.
Dilansir dari Daily Mail, Rabu (2/12/2020), melalui video YouTube terbarunya, Emma Ellingsen mengatakan orang-orang sering mengomentari penampilannya yang dituding telah membohongi publik karena tidak seperti transgender.
Emma menyebut ada dua jenis komentar untuk penampilannya: “Wow” atau “Bohong! Tak mungkin kamu trangender!”
Emma Ellingsen (Foto: Instagram/@emmaellingsenn)
Walau memahami orang berhak berkomentar, Emma mengatakan jika komentar yang diarahkan untuknya hanya “standar umum” tentang penampilan seseorang.
"Aku hanya ingin orang-orang tahu bahwa transgender bukan tentang penampilan apalagi wajah. Tak semua transgender terlihat sama, ini sangat penting untuk diketahui. Aku hanya ingin orang tahu bahwa menjadi transgender bukanlah penampilan. Ini bukan wajah. Tidak setiap transgender terlihat sama, dan itu sangat penting untuk diketahui," ungkap Emma melalui kanal YouTube-nya.
Emma mengaku kepada ibunya jika dirinya sudah mengubah gendernya sejak kecil. Ketika berusia sekitar 11 tahun, Emma mulai mengganti namanya.
"Butuh beberapa waktu, tapi itu waktu yang kami butuhkan," kenangnya.
Sebagai seorang remaja, Emma menjadi pengikut sebagai bintang media sosial. Tetapi, dia melihat ketenarannya meroket pada tahun 2017 ketika dia mengungkapkan kepada penggemarnya dalam video YouTube berjudul 'I am transgender.'
Emma Ellingsen (Foto: Instagram/@emmaellingsenn)
Model tersebut mengatakan bahwa banyak orang bertanya mengapa suaranya tidak seperti pria. Ia mengaku memakai penghambat hormon sejak berusia 13 tahun atau masa pubertas.
Karena penghambat hormon, suaranya tidak pernah lebih dalam dan tidak pernah lebih dalam dari "suara bocah". Emmma mulai mengonsumsi hormon wanita menjelang remaja di usia 16 tahun.
"Sejujurnya, aku melakukan implan payudara. Tapi operasi plastik adalah pilihan pribadi, orang tidak harus tertekan untuk melakukannya. Saya senang dengan implan payudara," ujarnya.
"Pada akhirnya, aku tidak merasa ada orang yang peduli tentang itu dan aku rasa tidak ada orang yang berpikir mereka membutuhkan sesuatu. Aku tidak melakukannya agar sesuai dengan standar tubuh orang lain. Tidak, aku hanya melakukannya untuk diriku sendiri," tambahnya.
Emma Ellingsen (Foto: Instagram/@emmaellingsenn)
Keinginan terbesar Emma saat ini adalah merekonstruksi alat kelamin alaminya menjadi alat kelamin wanita. Namun, dia mengungkitnya karena tidak ingin transgender lain berpikir bahwa peningkatan ukuran payudaranya adalah hasil dari terapi hormon saja.
"Payudaraku adalah satu-satunya operasi yang telah aku lakukan, tetapi aku menunggu "operasi" jika kalian tahu apa yang aku maksud," tuturnya.
Meskipun ada banyak teknik yang digunakan untuk melakukan operasi dasar transfeminine. Namun, keinginan terbesar Emma adalah merekonstruksi alat kelamin alaminya menjadi alat kelamin wanita.
Namun Emma mengingatkan bahwa dengan keterbatasan masing-masing, alat kelamin bukan “penanda ultima” orientasi seksual seseorang. Last but not least sampai saat ini Emma belum tertarik untuk berkencan.
Emma mengaku sangat beruntung karena memiliki keluarga yang mendukung dan banyak teman sesama transgender yang luar biasa. Bahkan, mereka saling memberikan nasihat, sehingga tidak pernah merasa sendirian.
"Aku tidak benar-benar berkencan, dan aku tidak terlalu tertarik untuk mendapatkan pacar atau apa pun. Ya, mungkin lebih sulit bagiku karena aku transgender, tapi aku merasa semua orang memiliki sesuatu yang merupakan bagian dari diri mereka yang tidak bisa mereka ubah, yang mungkin sulit dipahami oleh pasangan lain," ujarnya.
Emma mengaku tidak khawatir menemukan cinta karena dia tahu ada pria di luar sana yang menerima dia apa adanya saat mulai berkencan.